Beberapa negara Arab saat ini menjadi sorotan karena sikapnya menolak usulan Iran melancarkan embargo minyak ke Israel untuk menghentikan agresi.
Usulan embargo disampaikan oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa antara Liga Arab dengan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada Sabtu (11/11).
Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk tetap mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel, walaupun mendapat kecaman dan tekanan dunia internasional, dilansir dari The Business Standard.
Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan datang menemui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada bulan lalu untuk menegosiasikan terkait perang di Gaza dan menghentikan kekerasan terhadap masyarakat sipil.
Negara-negara Arab tidak ingin merusak hubungan mereka dengan Israel sudah diresmikan dalam perjanjian perdamaian.
Berikut negara-negara Arab yang jalin hubungan dengan Israel.
Mesir
Israel dan Mesir menandatangani perjanjian damai Camp David pada tanggal 17 September 1978. Perjanjian Camp David dibuat untuk menghentikan perseteruan antara Israel dan Mesir yang berlangsung selama beberapa dekade.
Dikutip dari Britannica, perjanjian Camp David ditandatangani mantan Perdana Menteri Israel Menachem Begin dan mantan Presiden Mesir Anwar Sadat.
Perjanjian Camp David diperantarai oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, atas komitmennya untuk mengupayakan penyelesaian perdamaian di Timur Tengah.
Terciptanya perjanjian Camp David membuat Begin dan Sadat mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian pada 1978.
Perjanjian Camp David berlanjut dengan perjanjian perdamaian lainnya antara Israel dan Mesir yang ditandatangani pada 1979. Salah satu poin dalam perjanjian tersebut juga menyebutkan pembagian wilayah menjadi zona A,B,C,dan D dengan pengaturan pengaman militer terperinci, dikutip dari United Nation Peacemaker.
Sampai saat ini, sudah lebih dari 40 tahun perjanjian damai dijalankan. Israel dan Mesir berusaha saling menahan diri untuk tidak terulangnya konflik yang merusak hubungan.
Qatar
Qatar merupakan negara kecil di Jazirah Arab, Asia Barat yang dikenal akan kekayaan minyaknya. Qatar dan Israel menjalin hubungan dagang pertama kali pada 1996, setelah perjanjian Oslo.
Qatar sebenarnya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi perdagangan menjadi perantara terhubungnya kedua negara ini.
Hubungan israel dan Qatar sempat memburuk dan terputus pada 2009. Qatar juga berusaha menjauhkan diri dari Perjanjian Abraham 2021. Perjanjian Abraham menghubungkan antara Israel dengan negara Bahrain, UEA, Sudan, dan Sudan.
Dilansir dari Jewish Telegraphic Agency, beberapa tahun terakhir Israel dan Qatar mencapai kesepakatan komersial tentang pasar berlian.
Qatar mengizinkan pedagang berlian Israel untuk berada di negaranya. Pembatasan visa yang dahulu diberlakukan juga mulai melonggar. Delegasi Israel dan Qatar dapat berbicara langsung tanpa adanya perantara.
Pada perang di Gaza kali ini, Perdana Menteri Qatar menyatakan tidak berperang dengan Israel.
Bahrain
Sudah tiga tahun Israel dan Bahrain menjalankan normalisasi hubungan pada 2020 melalui Abraham Accords.
Keterlibatan Bahrain dalam Perjanjian Abraham lebih rumit dibandingkan negara Arab lainnya. Bahrain memiliki parlemen dan masyarakat sipil yang dinamis, sehingga aksi protes terhadap dewan kerajaan sering terjadi.
Masyarakat Bahrain sebenarnya tidak suka dengan keterlibatan UEA di negaranya, terutama selama peristiwa Arab Spring 2011, dilansir dari The Institute for National Security Studies.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Gaza Makin Membara sampai Israel Kelabakan Lawan Hizbullah Lebanon |
Namun, pemerintah Bahrain sadar akan ketergantungannya terhadap Arab Saudi akibat menipisnya cadangan minyak.
Sejak ditandatanganinya Perjanjian Abraham, aksi protes masyarakat Bahrain secara berkala terus terjadi. Masyarakat Bahrain cenderung mendukung warga Palestina atas pendudukan Israel.
Bersambung di halaman berikutnya...
Komentar
Posting Komentar