Skip to main content
728

Fwd: Kurang dari 50% Antibiotik Mampu Obati Infeksi pada Anak-anak, Solusinya? – Beritasatu - https://ift.tt/wIl59e7






Kurang dari 50% Antibiotik Mampu Obati Infeksi pada Anak-anak, Solusinya?

Xiaomi Rilis 4 Warna Cerah Smartphone Entry Level Redmi 13C, Apa Saja? Hewan Apa yang Bisa Mengenali Dirinya pada Cermin? Rayakan HUT Ke-7, Harley Davidson Police Owners Group Ingin Hapus Stigma Arogan

Minggu, 5 November 2023 | 15:19 WIB
Penulis: Whisnu Bagus Prasetyo | Editor: WBP

Ada peningkatan resistensi terhadap antibiotik pada bakteri yang menyebabkan infeksi berbahaya pada anak-anak dan bayi. (Live Science. / Live Science.)

Sydney, Beritasatu.com – Antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri serius pada anak-anak dan bayi baru lahir semakin rendah efektivitasnya di banyak negara karena tingkat resistensi antimikroba (anti microbial resistance/AMR) sangat tinggi. Kurang dari 50%, antibiotik mampu obati infeksi pada anak. 

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Live Science, Minggu (5/11/2023),  sebuah studi terbaru meneliti sampel bakteri di 11 negara Asia Tenggara dan Pasifik, termasuk Tiongkok dan India.  Penelitian mengungkapkan banyak antibiotik yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengobati infeksi bakteri yang mengancam jiwa anak-anak, kurang dari 50% mampu melawan mikroba pemicu penyakit itu. Infeksi berbahaya tersebut, antara lain pneumonia infeksi paru, sepsis reaksi imun seluruh tubuh, dan meningitis infeksi sistem saraf.

BACA JUGA

Meskipun AMR merupakan ancaman global, temuan yang dipublikasikan pada Selasa (31/10/2023) di jurnal The Lancet Regional Health – Southeast Asia  ini sangat mengkhawatirkan bagi negara berpendapatan rendah dan menengah di Asia-Pasifik dengan layanan kesehatan rendah dan akses terhadap obat-obatan terbatas.

"Resistensi antibiotik meningkat lebih cepat dari yang kita sadari," kata penulis utama studi Dr Phoebe Williams, spesialis penyakit menular di Universitas Sydney, Australia. 

Dia mengatakan semua tenaga medis dan ilmuwan membutuhkan solusi baru untuk menghentikan infeksi yang resistan terhadap berbagai obat dan kematian ribuan anak setiap tahun

Meningkatnya AMR salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar umat manusia, khususnya pada kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak dan bayi. Misalnya, anak kecil menghadapi risiko lebih tinggi terkena meningitis bakterial dibandingkan kelompok umur lainnya. 

Secara global, sebanyak 140.000-214.000 bayi baru lahir diperkirakan meninggal setiap tahunnya akibat mikroba yang resisten terhadap antibiotik.

Dalam studi baru ini, penulis menggunakan model statistik untuk memprediksi tingkat AMR di 11 negara berdasarkan data 86 makalah yang diterbitkan, mencakup 6.600 sampel bakteri. Riset menemukan satu antibiotik tertentu, ceftriaxone , kemungkinan hanya mengobati 29% kasus sepsis dan meningitis pada bayi baru lahir di negara-negara yang diteliti. Demikian pula antibiotik lain, gentamisin , hanya mengobati 39% dan 21% kasus sepsis dan meningitis pada anak-anak.

Para peneliti memperkirakan bahwa karbapenem merupakan antibiotik paling efektif secara keseluruhan. Obat ini dapat mengobati 81% kasus sepsis atau meningitis pada bayi baru lahir. Namun, antibiotik ini sebagai pilihan terakhir untuk infeksi yang resistan terhadap obat, karena obat ini menargetkan beragam jenis bakteri.

"Meskipun efektif, penggunaan obat ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati karena berpotensi meningkatkan risiko penyebaran bakteri yang resisten terhadap karbapenem," kata Dr Phoebe Williams.

BACA JUGA

Williams kepada The Guardian mengatakan masalah ini tidak hanya memperbarui pedoman WHO mengenai penggunaan antibiotik pada anak-anak. "Salah satu masalah terbesar adalah kita tidak mendapatkan izin obat baru untuk digunakan pada anak-anak dan bayi sehingga tidak banyak obat yang bisa direkomendasikan," kata Williams. 

Dari 14 antibiotik baru yang diberi izin sejak 2000, hanya empat boleh digunakan pada bayi. "Pemicunya banyak perusahaan obat tidak mau melakukan penelitian terhadap bayi dan anak-anak," katanya.

Dalam makalah itu disebutkan obat untuk mengobati penyakit menular umum pada anak-anak sangat dibutuhkan. Selain itu, anak-anak dan bayi baru lahir harus diprioritaskan dalam uji klinis ke depannya.  

OTOTEKNO

Xiaomi Rilis 4 Warna Cerah Smartphone Entry Level Redmi 13C, Apa Saja?

OTOTEKNO

Hewan Apa yang Bisa Mengenali Dirinya pada Cermin?

OTOTEKNO

Rayakan HUT Ke-7, Harley Davidson Police Owners Group Ingin Hapus Stigma Arogan

OTOTEKNO



from Opsiin – Kopiminfo https://ift.tt/wIl59e7
via IFTTT

Posting Komentar

0 Komentar

728