Ini yang Membuat Dokter Indonesia Bertahan Saat Bertugas di Palestina
Penulis: Winda Destiana Putri | Editor: WDP
Jakarta, Beritasatu.com - Hingga saat ini, perhatian dunia terus tertuju pada situasi di Palestina yang terus mengalami penjajahan dari pihak Israel. Tragedi ini telah menelan banyak korban, termasuk anak-anak dan orang dewasa, yang kehilangan nyawa akibat kebrutalan yang terus berlangsung.
Dalam laporan terbaru, Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad, memberikan gambaran tentang kondisi di Gaza berdasarkan pengalamannya di Rumah Sakit Al-Shifa. Dokter Sarbini menyatakan bahwa genosida yang dilakukan oleh Israel memiliki tingkat keparahan yang tetap tidak berubah sejak lama. Bahkan, setiap malam, rumah sakit tempatnya bertugas menjadi lintasan bagi drone dan pesawat tempur milik Israel.
"Awalnya sangat mengerikan, tapi setelah 3-4 hari, secara aneh, saya mulai merasakannya sebagai pengantar tidur," ujar dr Sarbini dalam sebuah webinar bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia pada Jumat (10/11/2023).
Salah satu aspek menarik dari kondisi ini adalah ketenangan yang tetap terpancar dari masyarakat Gaza meskipun terus menerima serangan dari Israel dengan suara ledakan bom yang menggema. Melalui media sosial, banyak beredar gambar dan video yang menunjukkan kehidupan sehari-hari masyarakat Gaza, terutama anak-anak, yang tetap tenang meski tubuh mereka dipenuhi luka.
Dokter Sarbini juga mengungkapkan kagumnya terhadap ketahanan dan spiritualitas masyarakat Palestina. Menurutnya, setelah menjalani operasi, banyak korban yang meracau dan melantunkan ayat-ayat Al Qur'an.
"Sepertinya alam bawah sadar mereka terhubung erat dengan ayat-ayat Al Qur'an, dan hal ini sungguh memukau. Bagaimana masyarakat ini hafal Al Qur'an dan menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar