Jalur Gaza Milik Siapa dan Pihak Mana yang Berkuasa? - CNN Indonesia

Jalur Gaza Milik Siapa dan Pihak Mana yang Berkuasa?


CNN Indonesia
Minggu, 12 Nov 2023 17:40 WIB
Mayoritas warga Palestina yang tinggal di Gaza adalah pengungsi karena melarikan diri dari pasukan Zionis selama perang pembentukan Israel pada 1948.
Aksi massa di Jalur Gaza mendukung Hamas dan menentang Israel. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menggambarkan situasi di Jalur Gaza Palestina saat ini sebagai "mimpi buruk kemanusiaan yang tidak pernah berakhir bagi warga sipil".

"Lingkungan mereka musnah. Orang-orang yang mereka cintai terbunuh. Bom berjatuhan, sementara hal-hal mendasar dalam hidup tidak terpenuhi: makanan, air, obat-obatan, listrik," kata Guterres, dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan ini disampaikan Guterres dalam Konferensi Kemanusiaan Internasional untuk Populasi Sipil di Gaza yang diadakan di Paris pada Kamis (9/11).

Masyarakat Gaza selama ini terbiasa hidup di tengah perseteruan antara Israel dengan Palestina. Berulang kali terjadi bentrokan antar negara yang mengakibatkan puluhan ribu warga sipil meninggal dunia.

Gaza merupakan kota di Jalur Gaza, Palestina, dengan populasi lebih dari 700.000 penduduk. Sementara populasi Jalur Gaza sendiri mencapai 2,3 juta orang. Gaza menjadi kota terbesar yang ada di Palestina.

Jalur Gaza terapit oleh dua laut di sebelah barat, berbatasan dengan Israel di sebelah timur, dan semenanjung Sinai Mesir di sebelah selatan. Letak Jalur Gaza terpisah dari wilayah Palestina lainnya di Tepi Barat.

Dilansir dari The Guardian, mayoritas warga Palestina yang tinggal di Gaza adalah pengungsi dan keturunannya karena melarikan diri dari pasukan Zionis selama perang pembentukan Israel pada 1948.

Masyarakat Gaza tidak mau mengakui dirinya berasal dari Gaza karena menandakan pengakuan Israel atas tanah mereka.

Pasukan Israel pertama kali menduduki Gaza pada 1967 untuk merebut dari Mesir. Pendudukan Israel di Gaza berakhir pada 2005 saat mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon menarik mundur 8.000 pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.

Pada tahun 2006, Hamas berhasil memenangkan pemilu legislatif. Hasil dari pemilu ini memecah pemerintahan Palestina. Gaza dikuasai oleh Hamas, sedangkan Tepi Barat dikuasai oleh Otoritas Palestina yang didominasi oleh Fatah.

Walaupun Hamas berhasil menguasai Gaza, Israel tidak menyerah untuk memegang kendali dalam daerah tersebut.

Berbagai kebutuhan pokok Gaza, seperti air dan listrik masih di bawah kendali Israel. Israel juga berulang kali melancarkan aksi blokade untuk menekan pemerintahan di Gaza.

(cpa/bac)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya