Kelompok Pemberontak Myanmar Kuasai Wilayah Perbatasan dengan Tiongkok - Beritasatu

Kelompok Pemberontak Myanmar Kuasai Wilayah Perbatasan dengan Tiongkok

Senin, 27 November 2023 | 07:51 WIB
Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar berfoto di depan jembatan Kunlong di kotapraja Kunlong di negara bagian Shan, Myanmar, Minggu, 12 November 2023.
Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar berfoto di depan jembatan Kunlong di kotapraja Kunlong di negara bagian Shan, Myanmar, Minggu, 12 November 2023. (AP / AP)

Yangon, Beritasatu.com - Kelompok pemberontak dari etnis minoritas bersenjata di Myanmar telah merebut kendali wilayah perbatasan ke Tiongkok dari junta militer. Media lokal pada Minggu (26/11/2023) melaporkan, bentrokan terjadi di negara bagian Shan, Myanmar utara, dekat perbatasan Tiongkok, setelah aliansi bersenjata tiga kelompok etnis minoritas melancarkan serangan.

ADVERTISEMENT

Kelompok-kelompok bersenjata tersebut telah merebut puluhan posisi militer dan sebuah kota penting untuk perdagangan dengan Tiongkok, sehingga menghambat jalur perdagangan junta yang kekurangan uang.

BACA JUGA

Serangan yang dilakukan oleh Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), berhasil merebut gerbang perbatasan Kyin San Kyawt. “MNDAA juga melaporkan bahwa mereka menyita satu lagi gerbang perdagangan perbatasan, yang disebut Kyin San Kyawt, di daerah Mongko, distrik Muse pagi ini,” demikian laporan Kokang News pada Minggu.

ADVERTISEMENT

Media itu menambahkan, aliansi kelompok pemberontak, termasuk Tentara Arakan (AA) dan Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA), telah mengambil posisi di zona perdagangan perbatasan setelah serangan dimulai pada Jumat (24/11/2023) lalu.

Sumber di keamanan Myanmar mengatakan kepada AFP, kalau MNDAA telah mengibarkan benderanya di zona perdagangan perbatasan di Kyin San Kyawt.

Gerbang tersebut dibuka kembali pada 2022 setelah pandemi Covid-19, dan merupakan titik perdagangan utama di sepanjang perbatasan Myanmar-Tiongkok.

Awal pekan ini, juru bicara junta militer Zaw Min Tun mengatakan kepada media pemerintah, sekitar 120 truk yang diparkir di dekat perbatasan telah dibakaar. Dia menyalahkan kelompok bersenjata atas kejadian tersebut.

BACA JUGA

Meningkatnya pertempuran telah memukul perekonomian Myanmar yang sudah terpuruk, merusak perdagangan lintas batas yang penting serta tidak memberikan pemasukan pajak dan devisa yang sangat dibutuhkan militer.

Barang-barang yang melewati penyeberangan Kyin San Kyawt termasuk mesin, peralatan listrik, traktor pertanian, dan barang-barang konsumsi.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya