NEW DELHI, iNews.id – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat (10/11/2023) mengecam melonjaknya jumlah warga Palestina yang terbunuh oleh serangan Israel. Pasukan zionis terus melanjutkan perangnya melawan para pejuang Hamas di Gaza.
Blinken mengatakan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk melindungi warga sipil.
Dalam komentarnya yang paling keras terkait berjatuhannya korban sipil hingga saat ini, Blinken menyambut baik gencataan senjata kemanusiaan Israel selama empat jam yang diumumkan Gedung Putih pada Kamis (9/11/2023). Akan tetapi, dia mengatakan tindakan lebih lanjut diperlukan untuk melindungi warga sipil Gaza.
“Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh; terlalu banyak yang menderita dalam beberapa minggu terakhir,” ujar Blinken kepada wartawan di New Delhi, saat diplomat top AS itu mengakhiri tur sembilan harinya ke Timur Tengah dan Asia.
“Dan kami ingin melakukan segala kemungkinan untuk mencegah kerugian terhadap mereka (warga sipil Palestina) dan memaksimalkan bantuan yang diberikan kepada mereka,” katanya.
Menurut dia, Washington DC akan mendiskusikan langkah-langkah lebih lanjut dengan Israel untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Israel telah menggempur Gaza dari udara, laut, dan darat sejak para pejuang Hamas melancarkan Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober lalu—yang dikatakan menewaskan 1.400 orang Israel. Sementara itu, sampai hari ini masih ada lebih dari 200 orang Israel lainnya yang ditawan Hamas.
Para pejabat Palestina mengatakan, lebih dari 10.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak Israel memulai serangan militernya. Semua rumah sakit di Gaza pun berjuang keras untuk mengatasinya, karena pasokan medis, air bersih, dan bahan bakar untuk pembangkit listrik hampir habis.
Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel setuju untuk menghentikan operasi militer di bagian utara Gaza selama empat jam setiap hari. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan berhentinya pertempuran yang telah meluluhlantakkan wilayah Palestina itu.
Blinken mengatakan Amerika Serikat mempunyai rencana konkret untuk mendapatkan lebih banyak bantuan kemanusiaan dan langkah-langkah untuk memastikan lebih banyak perlindungan bagi warga sipil. Namun, prosesnya mungkin tidak bisa cepat.
“Ini adalah sebuah proses, dan tidak selalu semudah membalikkan telapak tangan, tapi kita sudah melihat kemajuannya. Kita hanya perlu melihat lebih banyak lagi kemajuannya,” kata dia.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Artikel Terkait
Komentar
Posting Komentar