Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Tidak Ada Kategori

    NATO Ingin Eropa Jadi Zona Schengen Militer, Begini Peringatan Keras Rusia – Inews – https://bit.ly/3R56f5h #Opsiin #Kopiminfo - https://ift.tt/MfdzZJY

    4 min read

    NATO Ingin Eropa Jadi Zona Schengen Militer, Begini Peringatan Keras Rusia – Inews November 30, 2023 at 12:55PM

    • Detail Berita

    NATO Ingin Eropa Jadi Zona Schengen Militer, Begini Peringatan Keras Rusia

    NATO Ingin Eropa Jadi Zona Schengen Militer, Begini Peringatan Keras Rusia Ilustrasi relasi NATO dan Uni Eropa. (Foto: Reuters)

    MOSKOW, iNews.id – Gagasan NATO untuk menerapkan "Zona Schengen Militer" di Eropa menuai reaksi serius dari Rusia. Kremlin menilai, wacana semacam itu telah meningkatkan ketegangan dan menimbulkan kekhawatiran di kawasan.

    Sebelumnya, Kepala Komando Logistik NATO (JSEC), Letnan Jenderal Alexander Sollfrank, mengatakan bahwa dia menginginkan Eropa menerapkan kebijakan seperti Zona Schengen untuk militer. Dengan begitu, pasukan NATO dapat bergerak bebas di Benua Biru untuk melawan Rusia, jika sewaktu-waktu terjadi perang terbuka dengan Moskow.

    Baca Juga

    Zelensky Tuduh Rusia Ingin Menggulingkannya dari Jabatan Presiden Ukraina Akhir Tahun Ini

    Zelensky Tuduh Rusia Ingin Menggulingkannya dari Jabatan Presiden Ukraina Akhir Tahun Ini

    Hal itu diungkapkan Sollfrank kepada Reuters, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (23/11/2023). Untuk diketahui, kebijakan Schengen selama ini diterapkan oleh Uni Eropa untuk membebaskan penduduk negara-negara anggotanya untuk melakukan perjalanan antarnegara di dalam wilayah tersebut dengan visa bersama.

    Sollfrank mengatakan, dia khawatir jika terlalu banyak birokrasi di seluruh Eropa, hal itu akan menghambat pergerakan pasukan NATO. Situasi tersebut menurut dia bakal menjadi masalah yang dapat menyebabkan penundaan besar jika konflik dengan Rusia meletus.

    Baca Juga

    Lho? Negara-Negara Uni Eropa Ternyata Masih Impor Gas Rusia, Nilainya Capai Rp102 Triliun

    Lho? Negara-Negara Uni Eropa Ternyata Masih Impor Gas Rusia, Nilainya Capai Rp102 Triliun

    Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia akan merespons jika usulan "Zona Schengen Militer" menjadi kenyataan.

    "Aliansi (NATO) ini selalu menganggap negara kami sebagai apa yang disebut musuh nosional. Sekarang mereka secara terbuka menganggap negara kami sebagai musuh yang nyata. (Pernyataan Sollfrank) ini tidak lebih dari sekadar memicu ketegangan di Eropa yang mempunyai konsekuensi," kata Peskov kepada wartawan, Jumat (24/11/2023).

    Baca Juga

    Rusia Ingin Labeli Gerakan LGBT Internasional sebagai Ekstremis

    Rusia Ingin Labeli Gerakan LGBT Internasional sebagai Ekstremis

    Dia menuturkan, gagasan "Zona Schengen Militer" semakin menunjukkan bahwa Eropa tidak mau mendengarkan kekhawatiran Rusia soal masalah keamanan regional. Eropa bahkan siap meningkatkan keamanannya sendiri dengan mengorbankan Rusia.

    "NATO-lah yang terus-menerus memindahkan infrastruktur militernya ke arah perbatasan kami (Rusia). Bukan kami yang bergerak menuju infrastruktur NATO," ujar Peskov.

    Baca Juga

    Rusia Tetapkan Surat Kabar The Moscow Times sebagai Agen Asing

    Rusia Tetapkan Surat Kabar The Moscow Times sebagai Agen Asing

    "NATO bergerak ke arah kami. Dan ini pasti menimbulkan kekhawatiran dan mengarah pada tindakan pembalasan (dari Rusia) untuk menjamin keamanan kami sendiri," kata dia.

    Baca Juga

    Mantan PM Italia: Strategi NATO dalam Konflik Ukraina Gagal!

    Mantan PM Italia: Strategi NATO dalam Konflik Ukraina Gagal!

    Sejak berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet, NATO telah memperluas wilayahnya sekitar 1.000 km ke arah timur, mencakup negara-negara bekas Pakta Warsawa seperti Polandia dan negara-negara Baltik. NATO juga melipatgandakan panjang sayap timurnya menjadi beberapa negara, hingga totalnya kini 4.000 kilometer.

    Saat ini, NATO secara aktif mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia. Kiev pun berharap suatu hari nanti dapat bergabung dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat tersebut.

    Namun NATO sendiri tidak ingin berperang dengan Rusia, lantaran para pemimpin Barat juga takut mengingat luasnya persenjataan nuklir yang dimiliki Moskow.

    Lihat juga: Ustadz Sepuh Happy, Faank dan Tomi Kembali ke Pesantren

    Editor : Ahmad Islamy Jamil

    Follow Berita iNews di Google News

    Bagikan Artikel:

    Informasi Terkini, terpopuler serta pilihan dari berbagai sumber terpercaya di https://bit.ly/3GMnTDt dan https://bit.ly/3aagi7A



    from Opsiin – Kopiminfo https://ift.tt/MfdzZJY
    via IFTTT
    Komentar
    Additional JS