RS Al Shifa Hancur, Pasukan Israel Bawa Paksa 200 Warga Gaza - CNN Indonesia

RS Al Shifa Hancur, Pasukan Israel Bawa Paksa 200 Warga Gaza

CNN Indonesia
Kamis, 16 Nov 2023 18:22 WIB
Bangunan Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza, Palestina, dilaporkan hancur akibat serbuan Israel sejak Rabu (15/11) lalu.
RS Al Shifa hancur diserbu Israel. (Israeli Defence Forces/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bangunan Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza, Palestina, dilaporkan hancur akibat serbuan Israel sejak Rabu (15/11) lalu.

Wartawan Al Jazeera, Hani Mahmoud, melaporkan bangunan operasi khusus rumah sakit telah hancur usai pasukan Negeri Zionis meledakkan gudang obat-obatan dan peralatan medis di dalam rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Militer Israel benar-benar mengoyaknya, semua partisi, dinding di antara kamar, dan semua peralatan medis di dalam gedung telah hancur total," tulis laporan Al Jazeera, Kamis (16/11).

Bukan cuma itu, Hani juga menyebut bahwa ada laporan sekitar 200 warga sipil ditutup matanya, diinterogasi, dan dibawa ke daerah yang tidak diketahui.

Nasib mereka saat ini tidak ada yang tahu.

INFOGRAFIS: Membongkar Sumber Uang Israel untuk Gempur Gaza

Banner artikel Ceasefirenow

"Saksi di rumah sakit yang kami ajak bicara mengatakan [pasukan Israel] mulai melakukannya terhadap 30 orang yang dilucuti pakaiannya dan dibawa ke halaman rumah sakit," tulis Hani.

"Banyak orang yang kemudian dibawa setelah diinterogasi, ditutup matanya, dan dimasukkan ke dalam kelompok," lanjutnya.

Hani mengatakan peristiwa ini terjadi saat militer Israel berupaya membuktikan klaimnya bahwa milisi Hamas bersembunyi dan beroperasi di rumah sakit terbesar di Gaza tersebut.

Israel menyebut Hamas memiliki markas komando di bawah RS Al Shifa yang terhubung dengan terowongan, dan menggunakannya untuk menjalankan operasi serta menyembunyikan para sandera.

Hamas dan pengelola RS Al Shifa sudah membantah keras tuduhan tersebut.

Sejauh ini, belum diketahui berapa banyak korban jiwa akibat serangan Israel itu. Sebab saluran komunikasi juga diblokir saat insiden terjadi.

(blq/bac)

Baca Juga

Komentar