Staf Medis RS Al Shifa di Gaza Kesulitan Kubur 100 Jenazah
Menteri Kesehatan Gaza Mai al-Kaila mengatakan staf medis di Rumah Sakit Al-Shifa kesulitan menguburkan 100 orang yang tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza.
al-Kaila menyebut para staf medis itu tengah berjuang untuk menguburkan para korban, di tengah pengeboman Israel tanpa henti selama beberapa hari terakhir.
Dilansir Al Jazeera, dia menyebut situasi ini membahayakan kesehatan para pekerja rumah sakit, yang juga kini sedang menghadapi penumpukan limbah medis di dalam kompleks rumah sakit.
Rumah Sakit Al Shifa telah "menutup pintu" bagi pasien baru, meski masih terus membantu ribuan pengungsi lainnya yang juga berlindung di dalam fasilitas medis tersebut.
Akhir pekan lalu (11/11), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut akan membuat kuburan massal di RS Al Shifa.
Direktur Jenderal Kemenkes Palestina Munir Al-Borsh mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Israel terus membombardir RS selama tiga malam tanpa henti.
"Hampir setiap menit terjadi pemboman yang sangat kejam, dengan tujuan untuk membuka jalan memasuki kompleks (rumah sakit)," ucap Al-Borsh.
Al Borsh juga mengatakan gempuran itu dilakukan Israel guna menghalangi ambulans keluar masuk dari dan ke rumah sakit.
Senada, kepala ahli bedah di Rumah Sakit Al Shifa, Marwan Abusada, mengatakan penembakan dan pemboman terjadi terus menerus di area rumah sakit.
"Anda mendengarnya setiap detik di sekitar Rumah Sakit Al Shifa. Tidak ada yang bisa keluar, tidak ada yang bisa masuk. Orang-orang yang mencoba mengevakuasi diri dari rumah sakit, mereka ditembak di jalanan. Beberapa terbunuh, beberapa terluka," ucapnya kepada Al Jazeera.
Abusada mengatakan rumah sakit kini tidak bisa lagi beroperasi lantaran tak ada listrik, air, maupun makanan. Dia menuturkan rumah sakit hendak menguburkan jenazah-jenazah yang berada di sana namun serangan Israel menyulitkan proses tersebut.
(dna/bac)"Sebulan Agresi Israel ke Palestina"
Sebulan perang berlangsung, korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza, Palestina, melebihi jumlah korban meninggal di perang Rusia vs Ukraina dan Tel Aviv belum menunjukkan tanda-tanda gencatan senjata.
Komentar
Posting Komentar