Yordania hingga Saudi Tolak Usul Iran Embargo Minyak ke Israel - CNN Indonesia

Yordania hingga Saudi Tolak Usul Iran Embargo Minyak ke Israel

CNN Indonesia
Senin, 13 Nov 2023 14:53 WIB
Yordania, Qatar, hingga Saudi menolak usulan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, untuk mengembargo minyak Israel untuk mengupayakan penghentian agresi di Palestina.
KTT Luar Biasa negara-negara mayoritas muslim dan Arab. di Riyadh (via REUTERS/WANA NEWS AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Yordania, Qatar, Mesir, hingga Arab Saudi menolak usulan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, untuk mengembargo minyak Israel untuk mengupayakan penghentian agresi di Palestina.

Usulan ini disampaikan oleh Raisi dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa antara Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (11/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui pidatonya, Raisi meminta agar negara-negara Islam menjatuhkan sanksi internasional kepada Israel.

"Tidak ada cara lain selain melawan Israel, kami mencium tangan Hamas atas perlawanannya terhadap Israel," kata Raisi, dikutip dari Iran International.

Namun, seruan Raisi mendapat penolakan dari beberapa negara yang hadir, seperti Mesir, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania.

Negara-negara Arab yang sudah menjalin hubungan diplomasi dengan Israel menyatakan penting untuk tetap menjaga saluran terbuka dengan pemerintahan Netanyahu.

Mesir sebelumnya telah membuat perjanjian damai dengan Israel pada 1979 atas peristiwa Perang Arab-Israel 1948. Begitu juga Yordania yang menandatangani perjanjian damai pada 1994. Negara UEA dan Bahrain menormalisasi hubungannya dengan Israel pada 2020 melalui Abraham Accords.

Embargo minyak dan barang Israel bukan satu-satunya tuntutan Raisi untuk menghukum Israel. Dilansir dari Anadolu Agency, Raisi meminta penghentian total penyerangan Israel, pencabutan pengepungan, penarikan pasukan Israel di Gaza, menetapkan tentara Israel sebagai organisasi teroris, serta pemutusan hubungan diplomatik negara-negara Islam dengan Israel.

Tuntutan Raisi ini mendapatkan reaksi pro dan kontra dalam konferensi, terutama terkait penetapan tentara Israel sebagai organisasi teroris. Negara Arab juga bersikeras bahwa Israel dan Palestina harus hidup berdampingan yang sesuai dengan perbatasan 4 Juni 1967.

Walaupun timbul berbagai perdebatan dalam konferensi ini, disepakati poin-poin penting resolusi yang bertujuan untuk menghentikan agresi Israel di Palestina.

(cpa/bac)
Tulisan ini merupakan bagian dari Fokus:

"Sebulan Agresi Israel ke Palestina"

Sebulan perang berlangsung, korban tewas akibat agresi brutal Israel ke Jalur Gaza, Palestina, melebihi jumlah korban meninggal di perang Rusia vs Ukraina dan Tel Aviv belum menunjukkan tanda-tanda gencatan senjata.

Staf Medis RS Al Shifa di Gaza Kesulitan Kubur 100 Jenazah

Staf Medis RS Al Shifa di Gaza Kesulitan Kubur 100 Jenazah

Negara Barat Mulai Berbalik Kritik Agresi Israel, AS Masih Bingung

Negara Barat Mulai Berbalik Kritik Agresi Israel, AS Masih Bingung

FOTO: Israel Hujani Warga Sipil Lebanon dengan Fosfor Putih Terlarang

FOTO: Israel Hujani Warga Sipil Lebanon dengan Fosfor Putih Terlarang

VIDEO: Perawat RS Indonesia Gaza Obati Pasien Diterangi Senter Ponsel

VIDEO: Perawat RS Indonesia Gaza Obati Pasien Diterangi Senter Ponsel

7 Gereja di Gaza Palestina Rusak Imbas Digempur Israel

7 Gereja di Gaza Palestina Rusak Imbas Digempur Israel

Staf Medis RS Al Shifa di Gaza Kesulitan Kubur 100 Jenazah

Staf Medis RS Al Shifa di Gaza Kesulitan Kubur 100 Jenazah

Negara Barat Mulai Berbalik Kritik Agresi Israel, AS Masih Bingung

Negara Barat Mulai Berbalik Kritik Agresi Israel, AS Masih Bingung

Baca Juga

Komentar