GAZA, iNews.id – Tiga jurnalis tewas di Jalur Gaza pada Minggu (24/12/2023). Dengan begitu, total pekerja media yang gugur sejak 7 Oktober di wilayah itu, ketika konflik Israel-Hamas meningkat, kini sudah melampaui 100 orang.
“Jumlah jurnalis yang tewas di Jalur Gaza sejak dimulainya perang Israel telah meningkat menjadi 103 orang,” kata Kantor Media Pemerintah di Gaza, seperti dikutip oleh stasiun televisi Aljazirah.
Sementara kantor berita milik Turki, Anadolu, mengungkapkan identitas ketiga jurnalis yang terbunuh pada Minggu itu. Yang pertama adalah Mohamed Younis al-Zaytouniyah, seorang sound engineer untuk Radio al-Rai Palestina.
Berikutnya yaitu Mohamed Abdel-Khaleq Al-Af, seorang jurnalis foto untuk Kantor Berita al-Rai. Sementara yang keiga adalah Ahmed Jamal al-Madhoun, wakil direktur dan juga direktur departemen media visual Kantor Berita Al-Rai Palestina.
Pekan lalu, juru kamera penyiar Aljazirah Samer Abudaqa tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah di kota Khan Younis di bagian selatan Gaza. Aljazirah berencana membawa masalah ini ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza yang disebut Operasi Banjir al-Aqsa. Para pejuang Palestina itu menerobos perbatasan, melepaskan tembakan ke arah militer dan warga sipil. Akibatnya, lebih dari 1.200 orang di Israel terbunuh dan sekitar 240 lainnya ditawan Hamas.
Hamas melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa sebagai pembalasan atas pembunuhan terus-menerus oleh Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Tak terima diserang seperti itu, Israel melancarkan serangan balasan, hingga menyebabkan lebih dari 20.000 warga sipil di Gaza gugur.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar