
GAZA, iNews.id – Serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Maghazi di Gaza Tengah, Minggu (24/12/2023). Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qidra mengatakan, 70 orang gugur akibat serangan brutal itu.
Menurut dia, jumlah korban tewas kemungkinan masih akan bertambah. “Apa yang terjadi di Kamp Maghazi adalah pembantaian yang dilakukan di lapangan pemukiman yang padat,” kata al-Qidra.
Militer Israel mengatakan sedang meninjau insiden tersebut. “IDF (Pasukan Pertahanan Israel) berkomitmen terhadap hukum internasional termasuk mengambil langkah-langkah yang layak untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil,” klaim juru bicara militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Kelompok pejuang Hamas yang menguasai Gaza mengeluarkan pernyataan yang menyebut serangan udara itu sebagai pembantaian yang mengerikan. “Ini adalah kejahatan perang baru.”
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza yang disebut Operasi Banjir al-Aqsa. Para pejuang Palestina itu menerobos perbatasan, melepaskan tembakan ke arah militer dan warga sipil. Akibatnya, lebih dari 1.200 orang di Israel terbunuh dan sekitar 240 lainnya ditawan Hamas.
Hamas melancarkan Operasi Banjir al-Aqsa sebagai pembalasan atas pembunuhan terhadap rakyat Palestina secara terus-menerus oleh militer Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Tak terima diserang seperti itu, Israel melancarkan serangan balasan, hingga menyebabkan lebih dari 20.000 warga sipil di Gaza gugur sampai sejauh ini.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar