AS Disebut Tunda Penjualan Puluhan Ribu Senapan Serbu M16 ke Israel, Ada Apa? - inews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

AS Disebut Tunda Penjualan Puluhan Ribu Senapan Serbu M16 ke Israel, Ada Apa? - inews

Share This
Responsive Ads Here

 

 Seorang anggota Korps Marinir AS dengan senapan serbu M16 (ilustrasi). (Foto: Pixabay)

WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat dilaporkan menunda penjualan senapan serbu M16 ke Israel. Langkah itu sebagai buntut dari kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat

Hal itu terungkap lewat laporan media Amerika, Axios, pada Rabu (13/12/2023) dengan mengutip dua pejabat AS. Laporan tersebut mengatakan, penjualan 20.000 senapan M16 buatan AS ke Israel saat ini sedang dikirim ke Departemen Luar Negeri AS untuk ditinjau kembali.

Dikatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden tidak merasa yakin pemerintah zionis telah berbuat cukup untuk menindak para pemukim ekstremis Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel. Menurut Axios, AS memerlukan lebih banyak jaminan dari Pemerintah Israel bahwa langkah-langkah mereka mammpu mengekang kekerasan di Tepi Barat.

Pekan lalu, AS mulai memberlakukan larangan visa terhadap orang-orang Yahudi yang terlibat dalam kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Sebelumnya, Washington DC juga sudah beberapa kali mendesak Tel Aviv agar berbuat lebih banyak demi mencegah kekerasan yang dilakukan para pemukim Yahudi di wilayah itu.

Reuters melansir, kebijakan pembatasan visa yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS tersebut menyasar orang-orang yang diyakini terlibat dalam merusak perdamaian, keamanan, atau stabilitas di Tepi Barat. 

“Termasuk (mereka yang) melakukan tindakan kekerasan atau mengambil tindakan lain yang secara berlebihan membatasi akses warga sipil terhadap layanan penting dan kebutuhan dasar,” ungkap Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam sebuah pernyataan.

Serangan oleh orang-orang Israel di Tepi Barat telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan perluasan pemukiman Yahudi. Kini, kekerasan tersebut semakin meningkat lagi sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Follow Berita iNews di Google News

m-header
Kirimkan pertanyaanmu seputar hukum, Kami siap menjawab dan membantu permasalahanmu.
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages