SANAA, iNews.id - Kelompok Syiah Houthi menebar ancaman di Laut Merah dengan mengancam kapal yang akan menuju ke Israel. Sejauh ini, respons Amerika Serikat hanya membalas serangan Houthi jika mendekat ke kapal perangnya.
Berbeda dengan perlakuan kepada ISIS, AS cenderung tidak reaktif menghadapi Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman.
Melansir dari AP, Rabu (13/12/2023) pejabat AS berargumen bahwa pemberontak belum secara teknis menargetkan kapal atau pasukan AS.
Houthi diketahui merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada tahun 2014. Mereka berhasil mengalahkan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi.
Perang di Yaman menjadi perang proksi antara Arab Saudi dan Iran,. Perang ini telah menewaskan lebih dari 150.000 orang,.
Houthi melakukan serangan secara acak dan sporadis menargetkan kapal-kapal di Laut Merah. Serangan semakin gencar sejak agresi Israel ke Gaza.
Juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan kelompok tersebut ingin mencegah kapal-kapal Israel berlayar di Laut Merah.
AS dinilai cenderung pasif karena khawatir konflik Gaza meluas ke wilayah Timur Tengah lainnya.
Pejabat AS menyebut bahwa tindakan militer masih opsional. Tetapi baik secara publik maupun pribadi, pejabat menekankan bahwa ada perbedaan antara serangan ISIS dan Houthi.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar