Bapanas ungkap stok pangan jelang Natal-Tahun Baru, ini datanya - ANTARA News

 

Bapanas ungkap stok pangan jelang Natal-Tahun Baru, ini datanya

21 Desember 2023 22:50 WIB
Bapanas ungkap stok pangan jelang Natal-Tahun Baru, ini datanya
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (tengah) saat memaparkan kondisi pangan Indonesia dalam Diskusi Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan di Jakarta, Kamis (21/12/2023). ANTARA/Harianto
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan stok pangan nasional menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dalam kondisi aman, yang disertai stabilitas pasokan dan harga.

“Beberapa stok untuk beras, ini kita percepat masuk, jadi kalau di tanya Natal dan Tahun Baru, ya itu kita udah persiapkan cukup lama. Untuk mempersiapkan ini bukan November dan Desember, tapi sudah jauh-jauh hari,” kata Arief dalam kegiatan Diskusi Indonesia Menuju Kedaulatan Pangan di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan Nasional NFA, stok beras akhir Desember diperkirakan sejumlah 7,4 juta ton, jagung 1.9 juta ton, kedelai 237 ribu ton, bawang putih 96 ribu ton, daging lembu 88 ribu ton, gula konsumsi 1.1 juta ton, dan minyak goreng 360 ribu kilo liter. Sedangkan bawang merah 71 ribu ton, cabai besar 19 ribu ton, cabai rawit 3,6 ribu ton, daging ayam ras 203 ribu ton, dan telur ayam ras 279 ribu ton.

Sementara itu kondisi stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) saat ini sejumlah beras 1.2 juta ton, jagung 59 ribu ton, kedelai 0,58 ton, bawang putih 11,71 ton, daging lembu 51 ribu ton, gula konsumsi 26 ribu ton, dan minyak goreng 5 ribu kilo liter. Sedangkan bawang merah 0,27 ton, daging ayam ras 344,95 ton, telur ayam ras 79,19 ton, dan ikan 970,69 ton.
 

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi diwawancara terkait kondisi pangan Indonesia jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Jakarta, Kamis (21/12/2023). ANTARA/Harianto
 

Arief juga memastikan stok Perum Bulog di awal tahun 2024 sudah aman lebih dari 1,2 juta ton seperti yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Bulog jaga stabilitas pasokan pangan di tahun 2024
Baca juga: BRIN soroti isu pangan dalam Pemilu 2024


Pada tahun 2023 ini, lebih dari 2,5 juta ton beras CPP digelontorkan untuk intervensi pemerintah melalui program SPHP, GPM (Gerakan Pangan Murah) sebanyak 1.591 titik se-Indonesia, dan juga untuk Bantuan Pangan dalam bentuk beras selama 7 bulan untuk lebih dari 21,3 juta KPM sampai dengan akhir Desember 2023.

"Meskipun sepanjang 2023 kita sudah banyak menyalurkan bantuan pangan beras kepada masyarakat, bisa dipastikan stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah) awal tahun di Bulog sesuai target di atas 1,2 juta ton, hal ini mesti kita apresiasi," ungkapnya.

Selanjutnya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga cabai, NFA bersama dengan PJ Gubernur DKI Jakarta, PJ Gubernur Jawa Barat, PJ Gubernur Banten, serta Sekda Provinsi Jawa Tengah melaksanakan panen cabai serentak yang dilakukan secara hybrid dan terpusat di Kelompok Tani Buperta Jakarta Timur pada 20 Desember 2023.

Bersamaan dengan pelaksanaan panen cabai serentak ini juga dilakukan kunjungan pasar setempat oleh masing-masing pemimpin daerah untuk memantau perkembangan harga di masyarakat. Untuk itu Arief mengapresiasi pelaksanaan panen cabai serentak dan GPM yang dilaksanakan ini.

"Kami mengapresiasi inisiatif dari beberapa Pemda untuk secara bersama-sama menjaga stabilitas pasokan dan harga serta upaya pengendalian inflasi cabai yang dilaksanakan pada hari ini, tentunya hal ini akan mendorong partisipasi masyarakat untuk turut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional," tutup Arief.

Baca juga: NFA gencarkan pangan murah jaga stabilitas harga jelang Natal
Baca juga: Jelang Natal dan tahun baru, BPOM lakukan pengawasan pangan di Cakung


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2023

Tags:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya