Cek Fakta: Anies Baswedan Sebut Indeks Demokrasi Indonesia Turun, Benarkah?
Jakarta, Beritasatu.com – Dalam debat capres 2024, Anies Baswedan mengatakan indeks demokrasi di Indonesia mengalami penurunan. Namun faktanya, statement tersebut dipatahkan melalui data yang sudah ada pada Badan Statistik Indonesia (BPS), yang justru mengalami peningkatan.
"Ketika bicara demokrasi minimal 3. Satu, adalah adanya kebebasan berbicara, kedua oposisi penyeimbang pemerintah, ketiga ada pemilu, proses pilpres yang netral transparan jurdil," kata Anies saat debat capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Selasa (12/12/2023).
Anies juga melanjutkan statement tersebut dengan mengatakan indeks demokrasi di Indonesia mengalami penurunan. “Indeks demokrasi kita menurun. Bahkan, pasal kewenangan karet kepada pengkritik misal UU ITE atau Pasal 14 UU no 1 tahun 1946 itu kebebasan berbicara terganggu,” ujar Anies.
"Kedua oposisi minim, ujiannya besok bisakah pemilu netralitas. Ketiga, persoalan sekarang lebih luas dari (partai politik) parpol. Parpol perlu mengembalikan kepercayaan ini. Parpol butuh biaya biaya, ini enggak pernah diperhatikan untuk kampanye parpol ada biaya sudah seharusnya dihitung benar, sehingga rakyat lihat (dan) bisa dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
Menurut data yang diperoleh BPS, tingkat indeks demokrasi yang ada di Indonesia masuk ke dalam kategori baik dengan skor melebihi 80,41 poin. Bahkan pada 2022, merupakan tahun pertama sekalinya Indonesia menyentuh kategori demokrasi baik.
Data tersebut juga menunjukkan selama 3 tahun terakhir tepatnya pada 2020 sampai 2022 indeks demokrasi di Indonesia mengalami kenaikan. Bahkan pada 2022, Indonesia pertama kali menyentuh skor tertinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar