Mahfud Disindir Prabowo soal Kasus HAM Masa Lalu: Yang Kerja Baru Saya
CNN Indonesia
Selasa, 12 Des 2023 23:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, buka suara merespons capres nomor urut 1, Prabowo Subianto, yang sempat menyinggung penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu dalam perdana debat capres-cawapres pada Selasa (12/12).
Prabowo sempat ditanya soal penyelesaian kasus HAM masa lalu oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Prabowo pun menyinggung Mahfud saat menjawab pertanyaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Gerindra itu mengatakan penyelesaian kasus HAM menjadi tanggung jawab Mahfud yang saat ini menjabat Menko Polhukam RI.
"Masalah ini ditangani oleh wapres Anda, ya. Apalagi mau ditanya kepada saya?" ucap Prabowo ke Ganjar.
Ditemui usai debat, Mahfud merespon santai sentilan Prabowo itu. Dia tak menampik bahwa selama 29 tahun persoalan kasus HAM memang tak pernah betul-betul diselesaikan, kecuali hanya saat dirinya menjabat sebagai Menko Polhukam.
"Iya, justru tanggap saya sejak tahun 29 ndak ada yang ngerjakan, yang ngerjakan baru saya kan," kata Mahfud.
Dia justru merasa puas apa yang dia kerjakan selama ini turut mendapat pujian dari PBB. Mahfud pun memastikan bahwa ia dan Ganjar memiliki komitmen terhadap penyelesaian kasus HAM di masa lalu.
"Termasuk mendapat pujian dari PBB kan sesudah saya, PBB resmi loh memuji Indonesia dalam penyelesaian HAM tahap ini," kata Mahfud.
Pilihan Redaksi
Prabowo memang selama ini kerap diserang isu HAM. Hal ini terkait dengan jabatannya sebagai petinggi TNI di era orba. Isu penculikan aktivis kerap diarahkan kepadanya.
Apalagi Prabowo juga diberhentikan dari jabatannya sebagai Pangkostrad saat itu. Sejumlah pihak bahkan menyebut Prabowo juga diberhentikan dari dinas kemiliteran.
Hak asasi manusia menjadi salah satu subtema debat pertama capres Pilpres 2024. Lima subtema lainnya adalah pemerintahan, hukum, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
(thr/rds)
Komentar
Posting Komentar