Deretan Fakta Penjelajah NASA Temukan Bukti Air di Planet Mars - Beritasatu

 

Deretan Fakta Penjelajah NASA Temukan Bukti Air di Planet Mars

Jumat, 15 Desember 2023 | 15:32 WIB
Penulis: Tachta Citra Elfira | Editor: TCE
Kawah Jazero planet Mars ditemukan bukti adanya air.
Kawah Jazero planet Mars ditemukan bukti adanya air. (Dok NASA)

Jakarta, Beritasatu.com - Penjelajah Perseverance milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) baru saja mengungkap detail baru tentang sejarah danau kuno dan delta sungai di planet Mars.

ADVERTISEMENT

Penemuan ini diharapkan bisa membantu para ilmuwan mengetahui apakah kehidupan pernah ada di sana. Perseverance dan sahabatnya, helikopter Ingenuity mendarat di Kawah Jezero Mars pada 18 Februari 2021 dengan tujuan mencari jejak kehidupan mikroba purba.

Sebagai bagian dari misi ini, penjelajah tersebut belum lama menyelesaikan penyelidikannya terhadap delta sungai yang dahulu mengalir ke danau di Kawah Jezero miliaran tahun lalu.

Selama perjalanannya, Perseverance juga berhasil mengumpulkan 23 sampel batuan dari berbagai tempat di kawah dan delta.

ADVERTISEMENT

Setiap sampel ini, seukuran kapur dan dibungkus dalam tabung logam yang akan dikirim kembali ke Bumi melalui operasi Pengembalian Sampel Mars dengan melibatkan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Berikut ini fakta-fakta misi penjelajah Perseverance yang dikutip dari CNN Internasional, Jumat (15/12/2023).

Menemukan Jejak Air di Mars
Perseverance mengumpulkan sampel dengan menggunakan alat abrasi di lengannya, mengikis permukaan batuan Mars, dan kemudian menganalisis komposisi batuan dengan menggunakan planetary instrument for x-ray lithochemistry (PIXL).

Beberapa sampel batuan terbaru yang dikumpulkan Perseverance mengandung silika dijuluki teluk lefroy, mineral berbutir halus yang membantu pelestarian fosil, dan molekul organik. Molekul organik dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang sejarah Mars yang misterius.

“Di Bumi, silika berbutir halus inilah yang sering Anda temukan di lokasi yang dulunya berpasir. Ini adalah jenis lingkungan yang terdapat sisa-sisa kehidupan purba dapat dilestarikan dan ditemukan di kemudian hari," ujar wakil peneliti utama PIXL di Jet Propulsion Laboratory NASA, Morgan Cable.

Beberapa batuan juga mengandung besi yang mengandung fosfat dan disebut otis peak. Ini merupakan sumber alami unsur fosfor yang bertindak sebagai komponen DNA dan membran sel. Karbonat juga terdeteksi dalam sampel.

BACA JUGA

Mineral-mineral tersebut menunjukkan lingkungan masa lalu yang kaya air, bertindak seperti kapsul waktu untuk kondisi lingkungan di Mars sejak batuan itu pertama kali terbentuk.

“Kami memilih Kawah Jezero sebagai lokasi pendaratan karena citra orbital menunjukkan sebuah delta, (yang merupakan) bukti jelas sebuah danau besar pernah mengisi kawah tersebut,” jelas ilmuwan Perseverance dan profesor geokimia di California Institute of Technology, Ken Farley.

“Danau adalah lingkungan yang berpotensi layak huni, dan batuan delta adalah lingkungan yang bagus untuk menyimpan tanda-tanda kehidupan purba sebagai fosil dalam catatan geologis. Setelah eksplorasi menyeluruh, kami mengumpulkan sejarah geologi kawah, memetakan fase danau, dan sungai dari awal hingga akhir," imbuhnya.

Batuan Mars Ungkap Kisah Menarik
Selain itu, para ilmuwan yakin Kawah Jezero di Mars terbentuk sekitar 4 miliar tahun lalu akibat benturan asteroid. Perseverance memulai misinya dengan mempelajari dan mengambil sampel dari dasar kawah segera setelah mendarat.

Melalui tugasnya, penjelajah ini membantu para ilmuwan menyimpulkan dasar kawah terdiri dari batuan vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas magma di permukaan Mars.

Ketika Perseverance menjelajah lebih jauh, ia menemukan sampel batu pasir dan batu lumpur. Hal ini menunjukkan sungai mengalir ke dalam kawah jutaan tahun setelah terbentuk.

BACA JUGA

Hanya lapisan atas batu lumpur yang kini tersisa dan dipenuhi dengan garam, menjadi petunjuk danau dangkal pernah memenuhi kawah ini. Danau itu memiliki lebar sekitar 35 kilometer dan kedalaman mencapai 30 meter, sebelum perubahan iklim menyebabkan danau mengering.

“Kami memiliki kondisi ideal untuk menemukan tanda-tanda kehidupan purba. Kami menemukan karbonat dan fosfat, yang menunjukkan lingkungan berair dan layak huni, serta silika yang sangat baik dalam pelestarian,” ungkap ilmuwan Libby Ives.

Misi Perseverance belum berakhir, ia akan mempelajari area dekat pintu masuk kawah yang diklaim pernah terdapat sungai membanjiri dasar kawah, meninggalkan endapan karbonat yang menyerupai cincin bak mandi.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya