Dinkes Sebut Ada Laporan Mycoplasma pada Anak di Jakarta - CNN Indonesia

Dinkes Sebut Ada Laporan Mycoplasma pada Anak di Jakarta

CNN Indonesia
Senin, 04 Des 2023 05:51 WIB
Dinkes DKI mengungkap saat ini sudah ada beberapa laporan mycoplasma pada anak di Jakarta.
Ilustrasi. Dinkes DKI Jakarta mengungkap saat ini sudah ada beberapa laporan mycoplasma pada anak di Jakarta. (iStock/Tomwang112)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkap saat ini sudah ada beberapa laporan mycoplasma pada anak di Jakarta.

"Ya, benar (sudah ada beberapa laporan kasus mycoplasma pada anak di DKI Jakarta)," ujar Ngabila saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Ngabila belum merinci jumlah hingga lokasi penyebaran kasus mycoplasma tersebut.

"Dari hasil lab, kami masih menghimpun jumlahnya karena pemeriksaannya spesifik sekali. Harus dibuktikan dengan PCR untuk tahu jenis kuman penyebabnya," jelasnya.

Ngabila menjelaskan pemeriksaan spesifik untuk penyebab pneumonia mesti dilakukan dengan pemeriksaan PCR multiplex atau panel virus (syndromic testing).

Ia menyebut pemeriksaan PCR multiplex dapat mendeteksi virus dan bakteri sekaligus, yakni virus [Respiratory Syncytial Virus (RSV), influenzae, Covid-19, adenovirus, parainfluenzae, dan lain-lain]; dan bakteri [dapat terdeteksi 4 jenis: mycoplasma, legionella, pertusis, clamidophilla pneumonia].

Ngabila mengungkap mycoplama tidak memperburuk kondisi pneumonia anak, melainkan virus RSV.

Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan imunitas manusia cenderung menurun ketika menghadapi peralihan musim dari kemarau ke hujan. Selain itu, ada pula faktor kelembaban yang membuat kuman seperti virus, bakteri, hingga jamur mudah masuk ke tubuh manusia.

Dengan demikian, Ngabila mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kenaikan kasus 'walking pneumonia' balita di China oleh bakteri Mycoplasma.

"Juga adanya tren kenaikan pneumonia anak di Jakarta yang juga bisa disebabkan virus, terbanyak Respiratory Syncytial Virus / RSV, influenzae, COVID-19, adenovirus, rinovirus, parainfluenzae," kata Ngabila.

Ngabila menjelaskan terdapat dua cara menccegah penyakit tersebut. Pertama, memperketat perilaku hidup bersih dan sehat. Warga diimbau untuk menggunakan masker di keramaian, terutama bagi yang sedang sakit, rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga ventilasi udara, hingga menghindari asap rokok.

Cara lainnya adalah imunisasi rutin lengkap pada anak. Ia menyebut ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah dari anak sampai dewasa, vaksin dosis 1-4 untuk Covid-19 bagi usia 18 tahun ke atas gratis di puskesmas dan RSUD terdekat, hingga anjuran vaksin influenzae berbayar mandiri untuk usia 6
bulan ke atas terutama kelompok rentan, yaitu balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil, dan tenaga kesehatan.

Ngabila juga meminta masyarakat untuk segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala agar segera mendapatkan pengobatan tim medis. Ia menyebut pemeriksaan antigen dan PCR Covid-19 gratis di puskesmas untuk semua yang bergejala.

"Jika ada indikasi pemeriksaan jenis kuman oleh dokter akan dilakukan PCR multiplex untuk mendeteksi beberapa jenis virus dan bakteri, termasuk mycoplasma, agar terapi lebih spesifik sesuai jenis kuman penyebab," imbuh Ngabila.

(pop/pra)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya