Ditemukan Handphone Hingga Dokumen UNHCR dari Warga Rohingya, Netizen: Terlibat Juga!
KILAT.COM - Viral sebuah video yang menunjukkan petugas keamanan yang menemukan puluhan handphone dan surat dokumen UNHCR di dalam tas seorang pengungsi gelap Rohingya di Camp Pengungsi di Pidie, Aceh.
Dilansir Kilat.com, video yang diunggah oleh akun instagram @fakta.jakarta tersebut telah menggemparkan dunia maya pasalnya menimbulkan tanda tanya besar terkait keterlibatan UNHCR dalam penyelundupan pengungsi Rohingya di Aceh.
Informasi yang disertakan dalam keterangan video menyebutkan bahwa pihak keamanan menyita handphone para pengungsi Rohingya untuk dilakukan penyelidikan terkait dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penyelundupan pengungsi Rohingya.
Kabar ini muncul setelah dua kapal rombongan etnis Rohingya mendarat di Aceh pada Minggu, 10 Desember 2023.
Lebih dari 200 pengungsi tiba di Pidie, sementara 135 lainnya mendarat di Kecamatan Masjid Raya.
Seorang pria asal Bangladesh, HM (70), telah ditangkap oleh satuan Reskrim Polres Pidie atas dugaan keterlibatan dalam penyelundupan imigran ilegal Rohingya ke Pidie.
Kapolres Pidie menjelaskan bahwa pengungsi yang masih anak-anak dibebankan biaya sebesar Rp 7 juta per orang, sedangkan orang dewasa dikenakan biaya Rp 14 juta per orang.
Untuk 194 Rohingya yang mendarat di Pantai Laweung, HM diduga mendapatkan hasil kejahatannya lebih dari Rp 3,3 miliar.
“Pengungsi yang masih anak-anak dibebankan Rp 7 juta per orang, sementara orang dewasa Rp 14 juta per orang. Untuk 194 Rohingya yang mendarat di Pantai Laweung, HM mendapatkan hasil kejahatannya Rp 3,3 miliar lebih,” kata Kapolres Pidie dalam keterangan video.
Tidak hanya itu, polisi juga menemukan HM mengantongi kartu UNHCR saat mengamankan pria tersebut usai ditangkap oleh warga.
Temuan ini menimbulkan berbagai asumsi liar di kalangan netizen terkait keterlibatan UNHCR dalam penyelundupan tersebut.
"Hayoooo, UNHCR terlibat juga ternyata wkwkw," ujar akun @ajitamtamatamtama.
"Ingat ya bukan terdampar tapi mendamparkan diri. Sampe rela bayar begitu lho pasti ada organisasi yang terlibat. Kira-kira siap ya, apa mungkin yang teriak-teriak kemarin itu ya," tulis akun lain @frncsc_dc.
"Selagi dilindungi UNHCR seperti itu, mereka bakal lolos dan kapalnya masuk ke Aceh. Bubarkan saja UNHCR, gak guna," ucap akun @erlindella.
Kontroversi ini menciptakan gelombang reaksi di media sosial, dengan netizen mempertanyakan peran UNHCR dan merumuskan berbagai teori konspirasi.
Meski informasi masih berkembang, kejadian ini menyulut diskusi panas tentang peran organisasi internasional dalam krisis pengungsi dan tindak pidana perdagangan manusia. (*)
Komentar
Posting Komentar