IMIP catat 51 korban kecelakaan kerja akibat tungku smelter meledak
24 Desember 2023 17:29 WIB
Palu (ANTARA) -
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah mencatat 51 orang korban kecelakaan kerja akibat tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak pada Minggu pukul 05:30 Wita.
"Hasil investigasi awal, penyebab kecelakaan kerja diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan mengakibatkan kebakaran," kata Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan di Kota Palu, Sulteng, Minggu.
PT IMIP sebagai perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali sedang berduka atas musibah ini, terutama keluarga para korban yang terdampak dari peristiwa ini.
Dari 51 orang karyawan menjadi korban, 12 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia terdiri atas tujuh tenaga kerja Indonesia (TKI) dan lima tenaga kerja asing (TKA), sementara 38 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat, saat ini telah mendapatkan penanganan medis di klinik 1 dan 2 di lingkungan perusahaan.
Baca juga: Karyawan PT.IMIP protes permintaan penutupan sementara perusahaan
Baca juga: Karyawan PT IMIP Bahodopi hilang terseret banjir Sungai Dampala
Baca juga: Karyawan PT.IMIP protes permintaan penutupan sementara perusahaan
Baca juga: Karyawan PT IMIP Bahodopi hilang terseret banjir Sungai Dampala
"Korban meninggal dunia sudah diidentifikasi, dan atas permintaan pihak keluarga korban, jenazah mereka hari ini telah diterbangkan ke kampung halaman masing-masing," ujarnya.
Ia memaparkan, ledakan pertama memicu sejumlah tabung oksigen di sekitar area ikut meledak, kebakaran tungku berhasil dipadamkan sekitar pukul 09:10 Wita.
Hingga kini, PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi kejadian tersebut, termasuk penanganan korban.
Pihaknya juga berjanji menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban dan memenuhi hak serta kewajiban para korban.
"Saat itu pekerja sedang melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku. Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut pascaledakan," ucap Dedy.
Ia menambahka pihak manajemen perusahaan juga masih berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik.
Komentar
Posting Komentar