Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home COVID-19 Featured Kemenkes Pilihan

    Kemenkes: Covid-19 Positif di Indonesia Capai 6,8 Juta Kasus - Beritasatu

    2 min read

     

    Kemenkes: Covid-19 Positif di Indonesia Capai 6,8 Juta Kasus

    Sabtu, 16 Desember 2023 | 09:00 WIB
    Penulis: Agnes Valentina Christa | Editor: NF
    Ilustrasi pemeriksaan Covid-19 oleh tenaga kesehatan..
    Ilustrasi pemeriksaan Covid-19 oleh tenaga kesehatan.. (Beritasatu.com/Dayat)

    Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, per 13 Desember 2023 total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.815.894 orang dengan angka kematian sebanyak 161.927 jiwa. Angka tersebut didapatkan dari kasus pertama Covid-19 pada Maret 2020  hingga 13 Desember 2023. 

    ADVERTISEMENT

    Meskipun status kedaruratan Covid-19 sudah dicabut oleh WHO dan Presiden Joko Widodo (Jokowi),  Direktur Survelians dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P, Achmad Farchanny Tri Adryanto mengingatkan,, bahwa munculnya kembali kasus Covid-19 saat ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk berhati-hati. Dia menyatakan, perlu adanya surveilans dan deteksi dini yang kuat untuk merespons, serta melawan virus ini. 

    BACA JUGA

    "Berdasarkan data yang ter-update di Indonesia, per 6-14 Desember 2023, Achmad menyampaikan terdapat 1.499 kasus baru Covid-19 di Indonesia atau naik 13 persen (359 kasus) dari sebelumnya (13 Desember) dengan 1.219 kasus," kata Achmad dalam Webinar Waspada Peningkatan Kasus Covid-19, Jumat (15/12/2023).  

    ADVERTISEMENT

    Lebih lanjut, ditambah dengan positivity rate 10,57 persen. Data tersebut didapatnya dari monitoring dan kondisi harian kasus Covid-19. Untuk pasien sembuh per 14 Desember 2023, terdapat 75 pasien. Sedangkan untuk angka kematian adalah 0 kasus. 

    Achmad menjelaskan jika dibandingkan dengan kasus positif Covid-19 di 2022, pada 2023 ini jumlahnya masih jauh jauh di bawahnya tahun sebelumnya. Meski begitu, kenaikan kasus Covid-19 di 2023 mulai muncul pada Agustus. Selanjutnya bergerak secara fluktuatif, sampai di awal November 2023 dan bergerak secara signifikan, serta tajam di awal Desember. 

    BACA JUGA

    "Sehingga, ini menjadi kewaspadaan bagi masyarakat dan seluruh petugas kesehatan dalam menghadapi temuan Covid-19 saat ini," terangnya.

    Sementara itu, varian E.G5 menjadi varian yang paling mendominasi dan terlaporkan di banyak negara saat ini. Meski demikian, di Indonesia varian XBB menjadi varian yang paling banyak ditemukan. 

    Oleh karenanya dia mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk melakukan vaksinasi dan pemeriksaan PCR secara gratis di faskes terdekat. 

    "Mereka yang harus melakukan vaksinasi dan PCR, terutama bagi para kelompok rentan dengan usia di atas 50 tahun, belum vaksinasi dan memiliki komorbid penyakit seperti hipertensi, DM, strok, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, TBC, dan HIV. Serta menjalani pola hidup sehat, menggunakan masker dan rutin mencuci tangan," tuturnya.

    Kemudian  ia juga mengimbau, agar masyarakat tetap waspada karena pada September 2023 sudah ditemukan varian E.G5. Hal  ini yang menjadi dugaan mulai adanya peningkatan kasus di Indonesia.

    Komentar
    Additional JS