Kisah Ariel NOAH Tak Menyangka Jadi Musisi Terkenal, Dulu Bercita-cita Jadi Astronot - Tribunnews

Kisah Ariel NOAH Tak Menyangka Jadi Musisi Terkenal, Dulu Bercita-cita Jadi Astronot

By fitriadi
bangka.tribunnews.com

BANGKAPOS.COM -- Punya paras yang tampan, suara merdu dan karya yang memikat membuat Ariel NOAH menjadi musisi papan atas.

Bahkan eksistensi Ariel dan band NOAH yang dulunya bernama Peterpan tak pernah lekang oleh waktu.

Hingga musik dan lagunya pun masih didengarkan sampai sekarang.

Terbaru, ayah dari Alleia Anata Irham itu juga memamerkan prestasi yang diperolehnya dari sebuah platform musik.

Melansir dari postingan Instagram pribadinya yang diunggah Jumat (1/12/2023), Ariel membagikan pencapaiannya itu.

Dimana lagu atau musik yang dibuatnya ternyata telah distreaming oleh pelanggan platform itu sebanyak 154,1 juta kali.

Tak cukup sampai di situ, Ariel NOAH juga berhasil mengumpulkan pendengar mencapai 11,7 juta.

Lagu-lagunya bahkan telah mencakup hingga ke 177 negara.

Sontak saja, hal tersebut membuat Ariel merasa bersyukur.

Ditambah lagi, terungkap pula bahwa musisi bukanlah cita-cita awalnya.

Ya, siapa sangka semasa kecil, Ariel malah bercita-cita sebagai astronot.

Ia bahkan memiliki hobi yang jauh dari dunia hiburan dan musik, yakni olahraga dan menggambar.

Namun seiring berjalannya waktu, takdir dan jalan hidup Ariel NOAH justru menuntunnya ke arah musik.

Meski begitu, Ariel justru menikmatinya, bahkan ia selalu menjalankan pekerjaannya itu dengan sepenuh hati.

Alhasil, meski cita-citanya menjadi astronot tak terwujud, Ariel NOAH tetap merasa bangga dan tak menyesal telah menjalani profesinya ini.

Yang justru berhasil membuat ia bisa sampai di posisi saat ini dan diakui oleh banyak orang.

"Waktu isi biodata SD, Cita-cita : astronot, Hobi : Olahraga, menggambar. Life is full of surprises.

Hidup dimulai ketika kita masih sibuk berencana, apapun pekerjaanmu, saat kau bekerja, bawa serta hatimu.

Many good things will come if you do it with all your heart.

Thank you for the data @spotifysongwriting , it's a milestone for me. #2023songwriterwrapped," tulis Ariel NOAH di kolom caption postingannya itu.

Profil Ariel NOAH

Vokalis, Ariel NOAH. (Instagram @arielnoah)

Melansir Tribunnewswiki.com, Nazril Irham atau yang sering disebut Ariel NOAH merupakan penyanyi kelahiran 16 September 1981 di Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara.

Ariel Noah merupakan bungsu dari tiga bersaudara dan berdarah Melayu.

Almarhum sang ayah bekerja sebagai pegawai lapangan di perusahaan minyak Pertamina, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga.

Karena berprofesi sebagai pegawai lapangan, sang ayah bekerja berpindah-pindah.

Setelah beberapa bulan tinggal di Pangkalan Brandan, Ariel NOAH dan keluarga harus pindah ke Langsa, sebuah kota di Nangroe Aceh Darussalam.

Selang tujuh tahun, Ariel beserta keluarga lalu pindah ke Bandung.

Sejak kecil Ariel sudah meperlihatkan bakat besar di bidang seni, bukan hanya menyanyi namun menggambar.

Ariel sempat meraih gelar juara dalam beberapa perlombaan menggambar di Bandung.

PENDIDIKAN

Ariel bersekolah di TK Bungong Seulanga Kota Langsa, Aceh (1985-1987).

Ariel kemudian melanjutkan pendidikannya ke SD IV Merdeka (1987-1993).

Saat SD, Ariel berubah menjadi anak yang melindungi teman-temannya yang tertindas.

Rasa empatinya muncul setelah menonton film yang mengandung unsur bully.

Ariel menjadi tidak tega jika melihat orang yang dibully.

Ariel lalu bersekolah di SMP Negeri 14 Bandung (1993-1996) dan SMA Negeri 23 Bandung (1996-2000).

Karena memiliki hobi menggambar, Ariel melanjutkan kuliah di Universitas Parahyangan Jurusan Arsitektur (2000-2001) namun tidak tamat karena menemukan hobi baru yaitu musik.

KARIER

Sejak kelas 1 SMP, Ariel telah membentuk grup band bernama Pappermint namun hanya bertahan beberapa bulan saja.

Ariel kemudian kembali membentuk band bernama Silver, Cholesterol dan Topi, tetapi semuanya tidak bertahan lama.

Mantan anggota band yang diberi nama Topi sepakat membentuk band baru yang diberi nama Peterpan.

Secara resmi Peterpan dibentuk pada 1 September 2000 bersama Andika Naliputra Wirahardja (Andika), Mohammad Kautsar Hikmat (Uki), Ilsyah Ryan Reza (Reza), Loekman Hakim dan Indra.

Sebelum sukses dan masuk dapur rekaman, Peterpan pernah keluar masuk panggung kafe.

Kepala Band Java-Jive, Capung menemukan bakat mereka saat tampil di Bandung 2001.

Peterpan ditawari untuk menggarap album kompilasi 'Kisah 2002 Malam' yang kemudian terjual hingga 150 ribu kopi.

Mulai saat itu, album Peterpan diterima masyarakat dan berhasil menembus platinum.

Beberapa di antaranya yaitu 'Taman Langit' (2003), 'Bintang di Surga' (2004), Original Soundtrack Alexandria (2005), 'Hari yang Cerah' (2007), dan album 'The Best of (Sebuah Nama Sebuah Cerita)' (2008).(3)

Pada 4 November 2006, Andika dan Indra resmi keluar dari Peterpan.

Keduanya lalu membentuk band sendiri bernama The Titans.

Perpecahan mereka dipicu oleh Ibunda Andika yang tidak terima jika Ariel dan kawan-kawan masih menggunakan nama Peterpan.

Andika juga sempat mengancam Peterpan untuk stop manggung apabila tak berganti nama.

Pada Mei 2007, Peterpan kembali merilis album keempat ‘Hari Yang Cerah’ yang di klaim sebagai album terakhir menggunakan nama Peterpan.

NOAH resmi berdiri pada 2 Agustus 2012, beranggotakan Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David.

NOAH diartikan sebagai panjang umur dan pemberi ketenangan.

Namun pada 2014, salah satu personil NOAH, Reza memilih mundur.

Hal tersebut dikarenakan Reza memiliki program lain di luar band.

Album pertama yang dirilis menggunakan nama NOAH adalah 'Seperti Seharusnya' yang berisikan 10 lagu dengan singel pertama 'Separuh Aku'.

Video 'Separuh Aku' yang dirilis di YouTube telah berhasil menyedot penonton sebanyak kurang lebih 2 juta viewers dalam waktu empat minggu.

NOAH secara resmi mengangkat David sebagai personel tetap yang menambah warna bermusik.

Sebelumnya, NOAH juga mengeluarkan sebuah buku catatan 2010-2012 yang berjudul 'Kisah Lainnya'.

Buku ini mendapat sambutan publik yang luar biasa terbukti dengan menjadi best seller di toko buku Gramedia dan berbagai kota di Indonesia.

(Bangkapos.com/TribunJatim.com/Tribunnewswiki.com)

Baca Juga

Komentar