Menhub Izinkan Penerbangan Umrah dan Haji di Bandara Kediri
Penulis: Anis Firmansah | Editor: BW
Kediri, Beritasatu.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengizinkan rute penerbangan umrah dan haji di Bandar Udara (Bandara) Dhoho Kediri, Jawa Timur. Bandara Kediri yang memiliki panjang landasan pacu 3.300 meter dan lebar 45 meter serta mampu didarati segala jenis pesawat tersebut dinilai telah memenuhi standar penerbangan berkelas internasional.
"Kami sudah akan memberikan izin untuk ibadah haji dan sudah dilengkapi dengan hotel dan syarat-syaratnya," kata Budi, saat melakukan inspeksi di bandara yang berlokasi di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).
Budi menerangkan, dengan keberadaan Bandara Kediri, maka akan menambah jumlah titik pemberangkatan umrah dan haji di wilayah Jawa Timur, selain di Bandara Juanda, Surabaya. Menurut dia, jumlah angka pemberangkatan umrah dan haji di Jawa Timur cukup tinggi.
"Di Jawa Timur ada dua titik, satu di Surabaya dan satu lagi di sini (Bandara Kediri)," jelasnya.
Sementara itu, pihak pengelola PT Surya Dhoho Investama (SDHI) mengungkap pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur, ini menelan angka investasi mencapai Rp 13 triliun.
Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi, berharap ada 10 juta penumpang per tahun yang lewat Bandara Kediri.
"Jadi kita ada tahapan. Nanti tahap 1 itu estimasi 1,5 juta penumpang, tahap 2 estimasi 4,5 juta penumpang, dan terakhir 10 juta penumpang per tahunnya. Jadi bujet yang sudah kita siapkan sampai di angka Rp 13 triliun," ungkap Maksin.
Maksin mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan Bandara Dhoho Kediri dilakukan sejak 2020 lalu. Sebelumnya, pada 2018 dilakukan pembebasan lahan secara intensif.
"Hari ini kurang lebih lima tahun, alhamdulillah kita hari ini berkumpul di sini dalam kegiatan kalibrasi pesawat di Bandara Dhoho Kediri. Ini merupakan tahap yang paling penting, sampai nanti kita boleh secara ofisial beroperasi secara komersial," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar