Otoritas Gaza Minta Bantuan Internasional Cari 6.500 Warga Palestina yang Hilang - Tempo - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Otoritas Gaza Minta Bantuan Internasional Cari 6.500 Warga Palestina yang Hilang - Tempo

Share This
Responsive Ads Here

Otoritas Gaza Minta Bantuan Internasional Cari 6.500 Warga Palestina yang Hilang

Kamis, 30 November 2023 20:00 WIB

Warga terlihat di antara puing bangunan yang hancur akibat operasi militer Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 11 November 2023. Jumlah korban tewas dari pihak Palestina di Gaza telah melampaui 11.000 orang sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober lalu. Xinhua/Khaled Omar

TEMPO.COJakarta - Kepala kantor media Gaza Ismail al-Thawabta meminta komunitas internasional untuk membantu otoritas lokal untuk melacak dan menyelamatkan ribuan warga Palestina yang hilang sejak 7 Oktober 2023. Mereka hilang akibat perang Hamas Israel di Jalur Gaza.

“Tim pertahanan sipil masih menemukan puluhan syuhada dari bawah reruntuhan, dan jalan dari selatan hingga utara Jalur Gaza,” kata Al-Thawabta dilansir dari Anadolu.

“Ada sekitar 6.500 orang hilang, termasuk lebih dari 4.700 anak-anak dan perempuan, baik di bawah reruntuhan atau masih belum diketahui nasibnya,” ujarnya.

Dia mengatakan mereka membutuhkan peralatan, mesin, dan bahan bakar untuk menjangkau korban yang berada di bawah reruntuhan.

Al-Thawabta meminta masyarakat internasional membantu menyediakan alat berat dan tim khusus dalam membersihkan puing-puing. Selain itu dia meminta bantuan untuk menemukan orang-orang hilang atau jenazah dari bawah reruntuhan.

Advertising
Advertising

Sementara itu selama gencatan senjata Isarel Hamas, kengerian dan ketakutan membayangi penduduk Gaza. Di wilayah utara, warga menggambarkan seluruh blok pemukiman di Kota Gaza dan sekitarnya rata.

Bau jenazah membusuk yang terperangkap di bawah bangunan runtuh memenuhi udara, kata Mohmmed Mattar, 29, warga Kota Gaza. Ia bersama relawan lainnya mencari jenazah di bawah reruntuhan atau tertinggal di jalanan.

Di wilayah selatan, gencatan senjata memungkinkan lebih banyak bantuan dikirim dari Mesir, hingga 200 truk setiap hari. Namun para pejabat mengatakan jumlah bantuan itu tidak cukup. Tempat penampungan yang dikelola PBB menampung lebih dari satu juta pengungsi dan banyak yang tidur di luar saat cuaca dingin dan hujan.

Di pusat distribusi di Rafah, banyak orang mengantri setiap hari untuk mendapatkan tepung, namun persediaannya cepat habis. “Setiap hari kami datang ke sini, kami menghabiskan uang untuk transportasi menuju ke sini, hanya untuk pulang tanpa membawa apa-apa,” kata seorang perempuan yang mengantri, Nawal Abu Namous.

Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sejak itu, penyakit ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut. Korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang.

ANADOLU | AL JAZEERA

Pilihan editor: Jepang Minta Penerbangan V-22 Osprey Dihentikan, Ini Spek Pesawatnya

Berita terkait

Kilas Balik Aksi 212 Tujuh Tahun Lalu, Apa Bedanya dengan Munajat Kubro 212 Tahun Ini?

14 menit lalu

561056_620
Kilas Balik Aksi 212 Tujuh Tahun Lalu, Apa Bedanya dengan Munajat Kubro 212 Tahun Ini?

Aksi 212 tujuh tahun lalu mengguncang Jakarta. Apa tuntutannya saat itu, dan apa bedanya dengan Munajat Kubro 212 hari ini?

Baca Selengkapnya

Israel Gempur 400 Target di Gaza, 240 Orang Tewas dan 650 Terluka

37 menit lalu

1259526_720
Israel Gempur 400 Target di Gaza, 240 Orang Tewas dan 650 Terluka

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza setelah gencatan senjata sementara berakhir. Ratusan warga Palestina tewas.

Baca Selengkapnya
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages