Pengungsi Rohingya di Pidie Diajari Bahasa Indonesia, Agama hingga Matematika
Pengungsi Rohingya yang ditampung sementara di gedung Yayasan Mina Raya di Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh mengisi waktu luang dengan belajar. Relawan di sana mengajari pengungsi mulai bahasa Indonesia hingga matematika.
Dilihat detikSumut, Rabu (20/12/2023), dalam sebuah video memperlihatkan seorang perempuan tengah mengajari sejumlah pria Rohingya bahasa Indonesia. Para pengungsi itu duduk lesehan di dalam sebuah ruangan.
Mereka terdengar diajari cara perkenalan diri mulai dari nama, alamat, hingga umur. Mereka tampak antusias menyimak 'pelajaran' tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senior Communications Assistant UNHCR Indonesia Muhammad Yanuar Farhanditya membenarkan pengungsi di kamp penampungan tersebut diajarkan bahasa Indonesia. Menurutnya, para pengajar merupakan relawan di wilayah tersebut.
"Betul memang ada kelas-kelas informal di penampungan," kata Yanuar saat dimintai konfirmasi detikSumut.
Menurutnya, kelas bagi pengungsi itu merupakan inisiatif dari para relawan. Materi yang diajarkan disebut menyesuaikan dengan pelajaran umum di sekolah-sekolah.
"Jadi tidak hanya Bahasa Indonesia, tapi matematika, agama, dan lain-lain," ujarnya.
Kelas tersebut diikuti anak-anak dengan tujuan untuk mengisi waktu luang selama berada di pengungsian. Warga etnis Rohingya yang mendarat kali ini disebut mayoritas anak-anak.
"Tujuannya supaya waktu luang anak-anak di sana terisi dengan kegiatan yang produktif dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Yanuar.
Berdasarkan informasi diperoleh detikSumut, jumlah pengungsi Rohingya yang ditampung di Mina Raya berjumlah sekitar 341 orang. Mereka merupakan imigran yang datang pada 14 dan 15 November lalu.
(agse/mjy)
Komentar
Posting Komentar