Polisi Dalami Video Viral yang Dibuat Enam Mahasiswa Terkait Mayat di Kampus Unpri
Penulis: Panji Satrio | Editor: DIN
Medan, Beritasatu.com - Satreskrim Polretabes Medan masih mendalami video viral enam orang yang mengaku mahasiswa dari Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan terkait mayat manusia di bak air lantai sembilan kampus.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Polisi Hadi Wahyudi mengatakan, pihak Satreskrim Polrestabes Medan telah mendapati video klarifikasi tersebut dan kini penyidik masih mendalami terkait dengan video klarifikasi enam mahasiswa tersebut.
"Iya benar videonya sudah di tangan penyidik. Itu nanti prosesnya akan berkembang dan masih dilakukan pendalaman oleh penyidik Polrestabes Medan, " kata Hadi, Kamis (14/12/2023).
Hadi menjelaskan, penyidik Satreskrim Polrestabes Medan masih mencari tahu siapa yang membuat video klarifikasi tersebut. Menurutnya, video klarifikasi yang beredar tersebut dibuat oleh enam orang mahasiswa dari Unpri.
"Penyidik masih fokus untuk mencari tahu identitas mereka dan ini masih dikembangkan oleh penyidik kita tunggu hasilnya," ujarnya.
Kini polisi berharap kepada keenam orang yang ada di dalam video tersebut bisa kooperatif untuk mengklarifikasi kepada pihak kepolisian. Dengan adanya video tersebut, justru membuat pertanyaan besar bagi masyarakat.
Sebelumnya diberitakan, beredar di sosial media video klarifikasi sejumlah mahasiswa terkait dengan video temuan dugaan jasad manusia di bak air lantai sembilan Universitas Prima Indonesia yang sempat viral dan menghebohkan warga Kota Medan. Mahasiswa tersebut menyebutkan, sosok yang ada di dalam bak air berwarna biru tersebut adalah properti maneken atau boneka dan bukan mayat.
Berdasarkan dari amatan video beredar di sosial media yang dilihat Beritasatu.com pada Rabu (13/12/2023), tampak enam mahasiswa yang mengaku dari Universitas Prima Indonesia membuat klarifikasi terkait video viral temuan jasad manusia di bak air di Universitas Prima Indonesia.
Dari keenam mahasiswa tersebut, salah seorang pria yang berdiri di tengah, mewakilkan teman-temannya memberikan pernyataan klarifikasi. Dirinya menjelaskan bahwa rekaman video yang memperlihatkan dugaan adanya mayat di dalam bak air berwarna biru tersebut merupakan hoax. Bahkan mereka juga menyebut, sosok yang ada di dalam bak air tersebut adalah boneka.
"Melalui video klarifikasi ini kami mahasiswa Unpri menyatakan memohon maaf sebesar-besarnya atas penyebaran video yang tampak teman saya Heryanto. Properti dalam video tersebut merupakan manekin atau boneka, bukan mayat. Video yang beredar merupakan hoax dan membuat keresahan bagi banyak pihak beberapa waktu lalu, " kata seorang pria yang berada di dalam video tersebut.
Tak hanya itu, dalam video tersebut pria yang bertubuh gempal dan mengenakan baju berwarna putih gelap tersebut juga memohon maaf dan menyesal telah menyebarkan video tersebut.
"Demikian pernyataan dan klarifikasi ini kami buat dengan sadar dan tanpa paksaan sebagai bentuk penyesalan yang kami lakukan dan kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan. Atas perhatian dan kelapangannya kami sampaikan terima kasih," ujarnya.
Diduga perekam dan yang memviralkan video terkait dengan video temuan dugaan jasad manusia di bak air berwarna biru lantai sembilan Universitas Prima Indonesia tersebut adalah beberapa dari keenam mahasiswa tersebut.
Terkait identitas enam mahasiswa yang mengaku dari kampus Unpri serta motif dan tujuan membuat video klarifikasi tersebut, hingga kini awak media belum mendapatkan keterangan klarifikasi resmi dari pihak kampus.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) memastikan bahwa lima mayat manusia yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan merupakan kadaver, yaitu tubuh manusia yang telah diawetkan untuk keperluan praktikum mahasiswa di laboratorium anatomi Unpri Medan.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, menyampaikan hal ini langsung di Mapolda Sumatera Utara pada Kamis (14/12/2023). "Saya ingin memastikan bahwa kelima mayat yang ditemukan itu adalah kadaver untuk keperluan praktik kedokteran," kata Agung.
Ia menjelaskan bahwa Unpri Medan telah memiliki dokumen sah terkait legalitas mayat kadaver tersebut. Menurutnya, kelima jenazah tersebut telah ada sejak 2008 dan digunakan sebagai bagian dari pembelajaran mahasiswa kedokteran.
Komentar
Posting Komentar