Protes PBNU Soal Pemecatan Kiai Marzuki, Kantor PWNU Jatim Dipenuhi Karangan Bunga
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Ada pemandangan berbeda di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang terletak di Jalan Masjid Al-Akbar Timur No. 9 Gayungan Surabaya. Hari ini, Sabtu 30 Desember 2023, banyak karangan bunga menghiasi kantor PWNU Jatim yang posisinya di depan Masjid Al-Akbar Surabaya.
Pantauan BANGSAONLINE.com, narasi karangan bunga itu berupa protes terhadap sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang memecat KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur.
Karangan bunga itu di antaranya berbunyi: Turut Prihatin dan Berduka Atas Pemecatan KH Marzuki Mustamar sebagai ketua PWNU Jatim Akibat Matinya Budaya Tabayun di NU.
Ada juga karangan bunga yang berbunyi: Selamatkan Nahdlatul Ulama dari Adu Domba Walikota Pasuruan, #2024GantipengurusPBNU, #2024MLB. Karangan bunga ini atas nama Jaringan Nadhliyin Bergerak.
Juga ada karangan bunga berbunyi: Bersihkan NU dari Badut-Badut politik yg Doyan Uang. Karangan bunga tersebut atas nama Anak Muda NU Bangkit.
Bahkan ada juga yang berbunyi: Selamatkan PBNU dari kelompok Prakmatis & Semena-Mena Memimpin PBNU. #Save PBNU. Karangan bunga itu atas nama Jaringan Santri Nusantara.
Selain itu juga ada yang berbunyi: Muktamar Luar Biasa Jalan Tengah Menuju Kebaikan NU, atas nama Nahdliyin Nusantara Bersatu.
Seorang aktivis NU di kantor PWNU Jawa Timur yang enggan disebut namanya menuturkan kepada BANGSAONLINE bahwa karangan bunga itu terus berdatangan.
“Saya tidak tahu siapa yang mengirim. Tapi karangan bunga itu terus berdatangan,” katanya.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Ketua PWNU Jawa Timur Dr KH Marzuki Mustamar diberhentikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Informasi itu beredar di grup WA para kiai dan kader NU.
Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, proses pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar itu sudah menyebar sejak dua minggu lalu. Beberapa pengurus PWNU Jatim yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar itu sudah diproses sejak beberapa hari lalu.
KH Abdussalam Shohib (Gus Salam) ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE membenarkan bahwa Kiai Marzuki Mustamar memang diberhentikan oleh PBNU. Hanya saja cucu KH Bisri Syansuri, salah seorang ulama pendiri NU itu, mengaku belum tahu alasan pemberhentiannya.
“Dibehentikan iya, alasannya belum jelas,” kata Gus Salam kepada BANGSAONLINE, Kamis (28/12/2023).
Gus Salam mengaku tahu informasi pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar ketika PBNU mengumpulkan para ketua PCNU se-Jawa Timur sekaligus PWNU Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (27/12/2023) malam.
Ketika ditanya, apa karena Kiai Marzuki Mustamar mendukung pasangan calon presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan dan A. Muhaimin Iskandar (AMIN)?
Gus Salam yang kini menjadi komandan pemenangan AMIN Jawa Timur tak menjawab langsung. Hanya saja ia mengatakan bahwa Rais Aam Syuriah PBNU KH Miftahul Achyar memang mengarahkan ke Capres-Cawapres nomor 2 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Tadi malam Rais Aam pidato mengarahkan ke 02,” tutur Gus Salam yang pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang Jawa Timur itu.
Gus Salam juga salah seorang Ketua PWNU Jawa Timur juga diberhentikan oleh PBNU pada Agustus 2023 lalu.
Sementara PBNU sudah menjelaskan soal pemecatan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. PBNU membantah pemecatan Kiai Marzuki Mustamar terkait politik, terutama pemilihan presiden (Pilpres).
Bantahan itu disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni. Mantan Bupati Bondowoso itu mengatakan, pemberhentian Kiai Marzuki dari Ketua PWNU Jatim tidak ada kaitannya dengan politik.
“Proses pemberhentian juga sesuai AD/ART dan ketentuan yang ada,” kata Amin Said Husni dalam keterangan tertulis, Kamis (28/12/2023).
Dilansir viva.co.id, Amin Said mengatakan bahwa keputusan pemecatan Kiai Marzuki merupakan keputusan internal organisasi.
“Dan itu adalah hal yang biasa. Jadi, jangan dibesar-besarkan, apalagi ini sifatnya internal organisasi. Siapa pun, apalagi yang tidak memahami masalahnya, tidak perlu ikut berkomentar,” ujar Amin Said.
Menurut dia, pemberhentian Kiai Marzuki Mustamar sudah diproses lama oleh PBNU.
“Jauh sebelum hingar-bingar politik praktis 2024,” kata Amin Said sembari mengatakan bahwa prosesnya juga sudah sesuai AD/ART.
“Itu juga sudah disosialisasikan ke PWNU dan PCNU se Jatim pada Rabu malam kemarin,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar