Relawan WNI Beber Kengerian Serangan Israel di Gaza Selatan
Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Palestina membeberkan kengerian serangan-serangan terbaru Israel di Khan Younis, Gaza selatan.
Relawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bernama Fikri Rofiul Haq mengatakan ledakan terus-menerus terdengar di Kota Khan Younis.
"Kami bisa mendengar serangan itu dengan sangat jelas di sekitar kami," kata Fikri kepada Al Jazeera, Rabu (6/12).
Dia lalu berujar, "Dekat atau jauh, mereka [pasukan Israel] selalu ada di sini."
Lihat Juga :
Fikri lantas mengatakan dia dan warga di Khan Younis hanya bisa berdiam diri di tempat pengungsian.
Dia dan dua relawan WNI lain mengungsi di sebuah gedung sekolah, karena tempat tinggal mereka sebelumnya dan Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza hancur digempur Israel.
Saat bom dijatuhkan, Fikri dan yang lain hanya bisa berdiam di kamar.
"Hanya itu yang bisa kami lakukan," ujar dia.
"Saya takut, saya hanya manusia. Tapi, lama-kelamaan ketakutan itu hilang," imbuh Fikri.
Fikri juga menegaskan bahwa tidak ada terowongan bawah tanah di sekolah yang kini menjadi tempat pengungsian. Israel kerap menyerang fasilitas sipil dengan dalih terdapat terowongan Hamas.
Pasukan Israel melancarkan serangan fase kedua ke Gaza usai gencatan senjata tak diperpanjang.
Di serangan ini, Israel menggempur habis-habisan kamp pengungsian dan rumah sakit. Terbaru, mereka menggempur kamp pengungsi Jabalia selama 12 jam tanpa henti.
Israel dan Hamas sempat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.
Kesepakatan gencatan senjata itu mencakup pertukaran sandera di Gaza dengan tahanan Palestina di penjara Israel, dan jeda pertempuran.
Namun selama jeda kemanusiaan berlangsung, Israel masih terus menyerang Gaza dan Tepi Barat.
Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Imbas serangan mereka, lebih dari 16.000 orang meninggal.
Komentar
Posting Komentar