Resep Sri Mulyani ke Para Capres Supaya Bisa Bangun Ekonomi RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan resep kepada para calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Resep terkait bagaimana cara menumbuhkan ekonomi. Menurutnya, sejatinya setiap tahun ramuan atau resep menumbuhkan ekonomi itu berbeda.
Padahal, dasarnya sama. Ia mengatakan ada hal yang di luar dugaan sering terjadi dan mengganggu rencana membangun ekonomi.
Seperti pada 2020 misalnya. Saat itu semua rencana ekonomi sudah disusun dengan baik. Tapi kemudian perekonomian malah ikut 'terinfeksi' pandemi covid-19.
Masalah tak berhenti. Setelah itu, ekonomi kembali dihantam imbas perang Rusia-Ukraina. Sri Mulyani menyebut dua contoh itu adalah situasi yang betul-betul tak terduga.
Nah, di tengah kondisi tak terduga itulah, Sri Mulyani mengatakan para pemimpin yang menentukan kebijakan ekonomi bisa meracik jurus baru. Salah satunya dengan memberikan insentif sebagaimana dikeluarkan pemerintah selama ini supaya ekonomi bisa tetap tumbuh di tengah tekanan.
"Kalau (kita punya) restoran, kita nggak boleh bilang resepnya sama. Nanti customer enggak senang. Tapi kita ubah sedikit namanya. Jadi (ekonomi juga) pasti ada perubahan dari beberapa insentif kita modified, kalau cash transfer untuk menengah bawah middle income kita support dari sisi consumption, investasi kita dengan berbagai insentif untuk perkuat fundamental kita," ujarnya dalam acara Economic Outlook 2024, Jumat (22/12).
Selain itu, Sri Mulyani juga punya cara lain untuk mendorong perekonomian tinggi dan bisa dinikmati rakyat. Resepnya; menggenjot produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) supaya makin mumpuni.
Selain produktivitas SDM, dari sisi infrastruktur juga harus dibangun.
Sri Mulyani mengatakan pada sisi SDM dan infrastruktur inilah, Indonesia masih lemah. Gap infrastruktur dengan negara lain masih sangat jauh sehingga perlu terus dibangun.
FOTO: Derap Pekerja Ibu Kota Nusantara
Sebab, mengejar ketertinggalan infrastruktur butuh waktu lama di tengah keterbatasan anggaran negara.
Begitu juga dengan SDM dalam negeri yang terus diperbaiki skill nya agar tak kalah saing dengan negara lain.
"Jadi kalau kita struktural fundamental, maka investment harus terus dilakukan. Kalau siklus kita tidak dijaga, akan bahaya karena ekonomi tak bisa seperti jalan tol yang lurus terus, selalu ada shock yang mengubah arah kebijakan. Jadi kita harus waspadai kondisi ini, termasuk ekonomi dunia dalam menjaga perekonomian," pungkas Sri Mulyani.
Komentar
Posting Komentar