Seorang relawan MER-C berhasil dievakuasi dari Gaza
Sabtu, 9 Desember 2023 21:20 WIB
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan bahwa seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan organisasi kemanusiaan MER-C, Farid Zanzabil Al Ayubi, berhasil dievakuasi dari Gaza pada Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB.
“Mas Farid adalah relawan MER-C yang sebelumnya menjalankan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara,” kata Retno saat menyampaikan pernyataan pers secara daring.
Dia menjelaskan bahwa sejak RS Indonesia tidak lagi beroperasi akibat serangan Israel tanpa henti, Farid beserta dua orang WNI relawan MER-C lainnya berpindah ke Gaza selatan.
“Mas Farid adalah satu dari tiga relawan MER-C yang sejak awal memutuskan untuk tetap tinggal di Gaza. Namun dalam perkembangannya, Mas Farid kemudian memutuskan dan meminta bantuan untuk evakuasi,” tutur Retno.
Saat ini, Farid telah berada di perbatasan Rafah wilayah Mesir bersama tim evakuasi KBRI Kairo.
Menlu Retno menceritakan proses evakuasi Farid yang memerlukan waktu panjang dan proses yang sangat kompleks, terutama dalam upaya memasukkan namanya ke dalam daftar warga negara asing yang diizinkan melintas dari Gaza ke Mesir.
“Proses memasukkan nama ke daftar sekali lagi merupakan proses yang sangat tidak mudah. Sebagaimana diketahui, selama berlangsungnya jeda kemanusiaan, perbatasan Rafah juga tidak selalu terbuka untuk arus keluar karena prioritas diberikan bagi arus masuk bantuan kemanusiaan,” ujar Retno.
Setelah proses yang panjang dan rumit tersebut, kata dia, akhirnya Farid bisa keluar dari Gaza dan segera dibawa ke lokasi yang lebih aman di Mesir.
Tim evakuasi KBRI Kairo selanjutnya akan membawa Farid ke Kairo dan memfasilitasi kepulangannya segera ke Indonesia.
Baca juga: Dubes Palestina sebut konflik Gaza murni penjajahan manusia
Baca juga: Retno: Indonesia tak bisa diam lihat anak dan perempuan tewas di Gaza
“Mas Farid adalah relawan MER-C yang sebelumnya menjalankan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara,” kata Retno saat menyampaikan pernyataan pers secara daring.
Dia menjelaskan bahwa sejak RS Indonesia tidak lagi beroperasi akibat serangan Israel tanpa henti, Farid beserta dua orang WNI relawan MER-C lainnya berpindah ke Gaza selatan.
“Mas Farid adalah satu dari tiga relawan MER-C yang sejak awal memutuskan untuk tetap tinggal di Gaza. Namun dalam perkembangannya, Mas Farid kemudian memutuskan dan meminta bantuan untuk evakuasi,” tutur Retno.
Saat ini, Farid telah berada di perbatasan Rafah wilayah Mesir bersama tim evakuasi KBRI Kairo.
Menlu Retno menceritakan proses evakuasi Farid yang memerlukan waktu panjang dan proses yang sangat kompleks, terutama dalam upaya memasukkan namanya ke dalam daftar warga negara asing yang diizinkan melintas dari Gaza ke Mesir.
“Proses memasukkan nama ke daftar sekali lagi merupakan proses yang sangat tidak mudah. Sebagaimana diketahui, selama berlangsungnya jeda kemanusiaan, perbatasan Rafah juga tidak selalu terbuka untuk arus keluar karena prioritas diberikan bagi arus masuk bantuan kemanusiaan,” ujar Retno.
Setelah proses yang panjang dan rumit tersebut, kata dia, akhirnya Farid bisa keluar dari Gaza dan segera dibawa ke lokasi yang lebih aman di Mesir.
Tim evakuasi KBRI Kairo selanjutnya akan membawa Farid ke Kairo dan memfasilitasi kepulangannya segera ke Indonesia.
Baca juga: Dubes Palestina sebut konflik Gaza murni penjajahan manusia
Baca juga: Retno: Indonesia tak bisa diam lihat anak dan perempuan tewas di Gaza
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023
- Tag:
Komentar
Posting Komentar