Pilihan

Australia Ikut-ikutan Siaga Personel 'Keroyok' Houthi di Yaman - CNN Indonesia

 Australia Ikut-ikutan Siaga Personel 'Keroyok' Houthi di Yaman

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Australia ikut memberikan dukungan personel kepada Amerika Serikat dan Inggris, dalam serangan terhadap sasaran militer Houthi di Yaman.

Menteri Pertahanan Australia Rihard Marles mengatakan dukungan Australia diberikan dalam bentuk personel di kantor pusat operasional.

Dukungan Australia ini mencakup personel pertahanan dalam peran non-operasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Australia akan terus mendukung tindakan apa pun yang menegaskan tatanan berbasis aturan global," kata Marles, dikutip Reuters.

Dilansir The Guardian, Australia disebut tidak memiliki kapal di Timur Tengah. Negara ini memiliki 16 personel yang dikerahkan sebagai bagian dari kekuatan maritim multinasional yang berbasis di Bahrain.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengeluarkan pernyataan bersama dengan AS, Inggris, dan sekutu lainnya "memperingatkan Houthi agar tidak melakukan serangan lebih lanjut".

"Serangan Houthi yang sedang berlangsung di Laut Merah adalah tindakan ilegal, tidak dapat diterima, dan sangat mengganggu stabilitas," demikian pernyataan bersama para pemimpin.

Pada pertengahan Desember 2023, Menhan Marles mengatakan Australia tidak akan mengirim kapal atau pesawat ke Laut Merah, demikian dikutip The Guardian.

4 negara "keroyok" milisi Houthi

Pada Jumat (12/1) dini hari, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah kota di Yaman yang dikuasai milisi Houthi

Serangan dilancarkan AS dan Inggris sebagai balasan atas sabotase hingga pembajakan kapal komersial terkait Israel oleh milisi Houthi di Laut Merah belakangan ini. Ledakan pun terdengar di sejumlah kota di Yaman, tak lama setelah serangan AS-Inggris diluncurkan.

Presiden Joe Biden mengonfirmasi serangan AS-Inggris ke Yaman tersebut.

"Ini adalah respons langsung atas serangan-serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial internasional di Laut Merah," ucap Biden melalui pernyataan Gedung Putih pada Kamis (11/1) sore waktu setempat seperti dikutip CNN.

Serangan AS-Inggris ini memicu pengerahan kapal perang hingga kapal selam kedua negara ke Laut Merah.

Pejabat Kementerian Pertahanan AS memaparkan serangan AS-Inggris ke Yaman ini juga didukung dan dibantu oleh Kanada, Belanda, hingga Bahrain dan tetangga Indonesia, Australia.

Serangan AS dan Inggris ini menandai eskalasi baru perang Hamas vs Israel sejak 7 Oktober lalu yang meluas.

Sejak Israel menggempur Hamas di Gaza, Houthi ikut-ikutan melancarkan serangkaian serangan ke negara Zionis itu.

Belakangan, Houthi meningkatkan serangan mereka ke Israel dengan mulai menyerang dan membajak kapal-kapal komersial terkait Israel yang melewati Laut Merah. Houthi mengatakan serangan itu ditujukan demi membela Palestina yang masih digempur secara brutal oleh Israel.

Serangan AS dan Inggris ke Yaman juga dilakukan sehari usai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) meloloskan resolusi yang menyerukan milisi Houthi menyetop serangan ke kapal-kapal di rute perdagangan Laut Merah.

(dna)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek