Cegah Polio, Ratusan Ribu Anak di Surabaya Akan Diberikan Imunisasi
Surabaya, Beritasatu.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat melakukan penanganan polio. Rencananya, imunisasi polio di Surabaya akan digelar dua putaran, yakni pada 15-21 Januari 2024 dan 19-25 Februari 2024.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan, imunisasi polio ini digelar berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor IM.02.03/Menkes/1051/2023 tentang Pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2.
Eri mengaku khawatir, jika penyakit polio tidak ditangani cepat dan baik, bisa berakibat fatal bagi anak- anak di Kota Surabaya. Sebab, penyakit ini bisa menginfeksi anak secara tiba-tiba. Maka dari itu dia ingin imunisasi ini bisa secepatnya tuntas.
"Ini harus cepat, jangan sampai kita terlambat ada yang kena polio itu. Ini rodok medeni (agak menakutkan) penyakit yang langka juga, terjadi tiba-tiba. Sebenarnya imunisasi ini sudah lama ingin dilakukan tetapi vaksinnya baru datang tanggal 15 Januari,” ujar Eri, Selasa (9/1/2024).
Eri menambahkan, sebelumnya dilaporkan ada temuan kasus seorang anak asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terjangkit Polio secara tiba-tiba setelah berkunjung dari Sampang, Madura. Dia pun memastikan, sejauh ini masih belum ada laporan kasus tersebut menular ke anak-anak Kota Surabaya.
“Temuan di Klaten tadi, tetapi di Surabaya belum ada. Nauzubillahiminzalik jangan sampai ada,” jelas Eri.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, terdapat 329.616 anak yang ditargetkan mendapat imunisasi polio. Dari jumlah tersebut akan dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok sekolah dan non sekolah.
“Nonsekolah yakni sasarannya 122.947 anak akan disediakan di pos-pos Balai RW, sedangkan yang usia sekolah sampai dengan 5-7 tahun ada 206.669 akan disediakan di pos-pos sekolah,” paparnya.
Nanik berharap, target imunisasi polio kali ini bisa terpenuhi 100%. Oleh karena itu, ia ingin para camat, lurah, dan kepala puskesmas bisa memberikan dukungan untuk kelancaran pelaksanaan proses tersebut.
“Semoga kegiatan ini ke depannya bisa berjalan lancar dan sukses, sehingga bisa memberikan manfaat bagi warga terutama agar anak-anak di Kota Surabaya terhindar dari polio,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar