Di Balik Skor 11 dari Anies untuk Kemenhan | Garuda News 24
JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menjelaskan alasannya memberikan skor 11 dari 100 untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI yang saat ini dipimpin Prabowo Subianto. Anies menekankan pada faktor kesejahteraan TNI, Polri, dan aparatur sipil negara (ASN) di Kemenhan.
“Prajurit TNI kita, perwira TNI bekerja keras, all out menjalankan tugas, tetapi dari menhan tidak didukung dengan support yang baik jadi kalau kita bicara tentang memastikan bahwa TNI bisa perform. Ya kalau rumah dinas tidak dipikirkan, kesejahteraan mereka tidak dipikirkan, lalu bagaimana kita bisa berharap mereka fokus,” kata Anies, Senin (8/1/2024).
Saat momen debat capres di Istora Senayan pada Ahad (7/1/2024), Anies menyampaikan bahwa lebih dari separuh prajurit TNI tidak memiliki rumah dinas. Justru, kata Anies, menhan alias Prabowo memiliki 340 ribu hektare tanah. “Saya melihat persoalan kesejahteraan bagi prajurit itu harus jadi prioritas baik TNI, Polri, maupun ASN Pertahanan,” ujar Anies.
Selain itu, Anies juga menyinggung dana anggaran ratusan triliun di bidang pertahanan yang menurutnya tak jelas juntrungannya untuk kesejahteraan SDM. “Ketika anggaran dialokasikan Rp 700 triliun selama ini, lalu anggaran itu tidak digunakan untuk memastikan kesejahteraan itu tidak tercapai. Ya ini ada masalah, anak buahnya diminta kerja luar biasa tapi tidak ada dukungan yang baik,” jelasnya.
Eks gubernur DKI Jakarta tersebut kemudian mengomparasikan ihwal kenaikan gaji yang macet di kepemimpinan saat ini dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut penuturannya, era SBY ada kenaikan gaji sebanyak sembilan kali, sementara era Jokowi hanya tiga kali, bahkan dianggap dinaikkan karena pemilu.
Kemudian mengenai tunjangan kinerja (tukin). Menurut penuturan Anies, tukin di Kemenhan hanya 80 persen, dan Prabowo tidak mengusahakan untuk menjadi 100 persen. Hal itu berbeda jika dibandingkan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dan Kementerian PUPR RI.
“Ini tidak ada yang personal, ini soal kebijakan. Jadi ketika ini semua diungkapkan, karena kita mau melakukan perubahan, memperhatikan kesejahteraan prajurit, TNI, polisi, kemudian ASN. Itu bagian perubahan yang ingin kita gagas, nah untuk menunjukkan kalau kita mau perubahan apa yang harus dilakukan? Tunjukkan harapannya, kenyataan, lalu apa yang dikerjakan,” jelas capres yang diusung Koalisi Perubahan tersebut.
Dalam debat ketiga capres-cawapres pada Ahad (7/1/2024) malam, Prabowo ‘diserang’ tak hanya oleh Anies, tapi juga capres nomor 03 Ganjar Pranowo. Prabowo merasa heran, keduanya kompak mempertanyakan anggaran besar untuk Kemehan selama dirnya menjadi menteri. Harusnya, menurut Prabowo, anggaran Kemenhan tidak perlu lagi dipertanyakan di debat capres karena semua partai-partai pengusung Anies dan Ganjar sama-sama ada di DPR dan menyetujui anggaran untuk Kemenhan.
“Aneh, paslon 1 (Anies) pengusungnya kan PKB, Nasdem, PKS. Kemudian paslon tiga (Ganjar), PDIP dan PPP. Semuanya ada di dalam (Komisi I). Mereka periksa bolak-balik dan disetujui. Ini aneh,” kata Prabowo.
Bila merasa anggaran Kemenhan tidak sesuai, harusnya menurut Prabowo partai-partai di Komisi I DPR RI ada yang menolak. Tapi Prabowo menegaskan tidak ada satupun partai yang menolak pengajuan anggaran Kemenhan saat itu.
Prabowo menuding, tujuan Anies dan Ganjar menyerang masalah anggaran di Kemenhan bukan bertujuan untuk mengabdi kepada bangsa. Tapi hanya untuk mencari sensasi politik. Sehingga saingannya itu dinilai Prabowo memberikan data yang menyesatkan dan menghasut rakyat tidak percaya kepada pemerintah khususnya Kemenhan. “Jangan menyesatkan rakyat, jangan memprovokasi, jangan menghasut. Tetaplah negarawan,” ucap Prabowo.
Dalam debat capres yang berlangsung sengit tadi malam, Ganjar memberikan nilai 5 atas kinerja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo. Capres dari PDIP itu mengaku memiliki data bobroknya kinerja Kemenhan. Salah satu kebobrokan Kemenhan, kata dia, adalah pembelian alat perang yang tak sesuai kebutuhan TNI.
Sementara itu, saat memberikan tanggapannya atas pernyataan Ganjar, Anies menilai skor yang diberikan kompetitornya untuk kinerja Kemenhan masih terlalu tinggi. Menurut Anies, skor kinerja Kemenhan di matanya justru hanya 11 dari 100.
“Menurut saya skornya justru di bawah 5, mas Ganjar. Kalau 5 itu ketinggian Mas Ganjar. 11 mas, dari 100,” kata Anies enteng. Dua indikator yang dijadikan Anies memberikan nilai jeblok adalah buruknya kesejahteraan prajurit TNI dan kebijakan Kemenhan membeli pesawat tempur bekas.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyebut, Anies dan Ganjar tak punya kapasitas untuk menilai kinerja Prabowo Subianto selaku menhan. Hal itu disampaikan usai Anies dan Ganjar saat debat capres memberikan nilai jeblok atas kinerja Prabowo.
“Silakan Pak Anies ngasih nilai 11 dari 100, Mas Ganjar beri nilai 5 dari 10, karena memang dalam pandangan kami baik Mas Anies maupun Mas Ganjar tidak mempunyai kredensial maupun mempunyai kapasitas untuk menilai tentang konsep pertahanan,” kata Nusron.
Menurut Nusron, Anies dan Ganjar sepanjang debat berbicara menggunakan perspektif seorang politikus yang tidak mengerti konsep pertahanan. Karena itu, wajar keduanya memberikan nilai jeblok. “Bagaimana orang yang tidak paham konsep pertahanan akan menilai tentang perjalanan pertahanan. Makanya kasih nilainya suka-suka,” kata politikus Partai Golkar itu.
Komentar
Posting Komentar