KAI kerahkan tiga unit alat berat evakuasi KA tabrakan di Cicalengka
5 Januari 2024 16:40 WIB
Kabupaten Bandung (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengerahkan tiga unit alat berat (crane) untuk mengevakuasi Kereta Api (KA) Turangga dan KA Lokal Bandung yang bertabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan pihaknya masih berupaya untuk mengevakuasi dua kereta tersebut dengan mengerahkan tiga unit crane yang berasal dari Bandung, Solo, dan Cirebon.
"Ini akan memakan waktu karena cukup banyak kereta yang anjlok, namun kita masih upayakan secepatnya dengan mendatangkan crane baik dari Bandung maupun dari Solo dan juga dari Cirebon," kata Didiek di Kabupaten Bandung, Jumat.
Didiek mengungkapkan pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus menginvestigasi penyebab kecelakaan KA di Cicalengka.
Baca juga: PT KAI: Sejumlah kereta via Daop Bandung direkayasa atau dibatalkan
Baca juga: Jasa Raharja menjamin korban kecelakaan KA di Bandung dapat santunan
Baca juga: KNKT kumpulkan data hingga keterangan saksi kecelakaan KA di Bandung
"Kami bersama dengan Pak Dirjen dan Ketua KNKT akan melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan ini untuk menjadi pembelajaran ke depan. Saya rasa itu," katanya.
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi sebanyak empat orang, sementara korban luka 37 orang. Tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang.
Korban meninggal terdiri atas satu orang masinis, satu orang asisten masinis, satu orang Petugas Keamanan Dalam Stasiun Cimekar, serta satu orang Prama KA Turangga.
Korban meninggal dan luka sudah dilarikan ke RSUD Cicalengka, RS AMC dan RS Edelweiss guna penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Pemprov Jabar siapkan enam Faskes tangani kecelakaan KA Cicalengka
Baca juga: Tiga KA perjalanan dari dan ke Daop 7 Madiun dialihkan
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menegaskan pihaknya masih berupaya untuk mengevakuasi dua kereta tersebut dengan mengerahkan tiga unit crane yang berasal dari Bandung, Solo, dan Cirebon.
"Ini akan memakan waktu karena cukup banyak kereta yang anjlok, namun kita masih upayakan secepatnya dengan mendatangkan crane baik dari Bandung maupun dari Solo dan juga dari Cirebon," kata Didiek di Kabupaten Bandung, Jumat.
Didiek mengungkapkan pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus menginvestigasi penyebab kecelakaan KA di Cicalengka.
Baca juga: PT KAI: Sejumlah kereta via Daop Bandung direkayasa atau dibatalkan
Baca juga: Jasa Raharja menjamin korban kecelakaan KA di Bandung dapat santunan
Baca juga: KNKT kumpulkan data hingga keterangan saksi kecelakaan KA di Bandung
"Kami bersama dengan Pak Dirjen dan Ketua KNKT akan melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan ini untuk menjadi pembelajaran ke depan. Saya rasa itu," katanya.
Hingga saat ini, dilaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi sebanyak empat orang, sementara korban luka 37 orang. Tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang.
Korban meninggal terdiri atas satu orang masinis, satu orang asisten masinis, satu orang Petugas Keamanan Dalam Stasiun Cimekar, serta satu orang Prama KA Turangga.
Korban meninggal dan luka sudah dilarikan ke RSUD Cicalengka, RS AMC dan RS Edelweiss guna penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Pemprov Jabar siapkan enam Faskes tangani kecelakaan KA Cicalengka
Baca juga: Tiga KA perjalanan dari dan ke Daop 7 Madiun dialihkan
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags:
Komentar
Posting Komentar