Pilihan

Profil, Sejarah, dan Rute Commuter Line Bandung Raya yang Tabrakan dengan KA Turangga - Beritasatu

Profil, Sejarah, dan Rute Commuter Line Bandung Raya yang Tabrakan dengan KA Turangga

Jumat, 5 Januari 2024 | 10:46 WIB
AP
AP
Commuter Line Bandung Raya, KA Lokal Bandung Raya
Commuter Line Bandung Raya, KA Lokal Bandung Raya (Instagram/commuterline)

Jakarta, Beritasatu.com - Kereta Api (KA) Turangga bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di jalur petak Stasiun Cicalengka Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Lokasi insiden berada sekitar 800 meter sebelum sinyal masuk Stasiun Cicalengka.

ADVERTISEMENT

Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep mengatakan, tabrakan adu banteng antara KA Turangga dengan KA Bandung Raya tersebut terjadi pada pukul 06.03 WIB.

“Iya (benar) di Cicalengka, kejadian pukul 06.03 WIB adu banteng antara KA Turangga dengan kereta lokal (Commuter Line Bandung Raya) dan saat ini sedang proses evakuasi,” kata Ayep di Kabupaten Bandung.

ADVERTISEMENT

Berikut profil, sejarah, dan rute Commuter Line Bandung Raya yang tabrakan dengan KA Turangga.

Profil Commuter Line Bandung Raya
Commuter Line Bandung Raya dioperasikan oleh PT KAI Commuter dan melayani rute Cicalengka-Purwakarta, Kiaracondong-Cicalengka, serta Padalarang-Cicalengka atau sebaliknya. Kereta ini berhenti di setiap stasiun yang dilaluinya.

BACA JUGA

Sejarah Commuter Line Bandung Raya
Sejarah operasional Commuter Line Bandung Raya dimulai dengan penggunaan rangkaian kereta rel diesel MCW 302 pada awalnya. Rangkaian tersebut diproduksi pada 1982 dan terdiri dari 6-7 kereta. Kemudian, KRD MCW 301 yang telah dimodifikasi dan ditarik lokomotif menggantikan rangkaian kereta tersebut.

Pada 2015, KA ini beralih menggunakan K3 biasa bekas KA Patas AC dan KA Penataran Ekspres yang sudah tidak beroperasi. Per 1 April 2022, terjadi perubahan operator dan manajemen pengelolaan dari Kereta Api Commuter Line Bandung Raya, yang sebelumnya dikelola oleh Kereta Api Indonesia, kini diserahkan kepada KAI Commuter.

Kapasitas Commuter Line Bandung Raya
Kapasitas Commuter Line Bandung Raya dalam satu rangkaian mencapai sekitar 742 kursi, tersebar dalam tujuh kereta kelas ekonomi. Penjualan tiket Commuter Line dibatasi pada setiap jadwal di stasiun keberangkatan dan persinggahan. Stasiun keberangkatan awal membatasi penjualan tiket sekitar 500 tiket, sementara stasiun persinggahan membatasi 50 hingga 100 tiket per jadwalnya.

Rute Commuter Line Bandung Raya
Rute perjalanan kereta api ini melintasi lima wilayah kabupaten dan kota di Jawa Barat, menghubungkan wilayah barat ke timur dari Padalarang di Kabupaten Bandung Barat hingga Cicalengka di Kabupaten Bandung dan sebaliknya. Selama perjalanan, kereta api akan berhenti di pusat Kota Cimahi dan Kota Bandung. Sesuai dengan GAPEKA 2023, Commuter Line Bandung Raya memiliki 40 perjalanan dua arah dengan rincian relasi sebagai berikut:

Dari barat ke timur:

  • 7 perjalanan dari Padalarang hingga Cicalengka
  • 2 perjalanan dari Padalarang hingga Kiaracondong
  • 2 perjalanan dari Kiaracondong hingga Cicalengka


Dari timur ke barat:

  • 17 perjalanan dari Cicalengka hingga Padalarang
  • 1 perjalanan dari Cicalengka hingga Kiaracondong
  • 1 perjalanan dari Cicalengka hingga Purwakarta


Diganti Menjadi KRL
Mengutip sumber resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, mulai 2024 Commuter Line Bandung Raya akan dikonversi menjadi Kereta Rel Listrik (KRL), 

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Dadang Darmawan menyebut, kereta api disel yang saat ini menjadi transportasi publik rute Padalarang - Bandung - Cicalengka akan dikonversi menjadi KRL.

“Secara bertahap, feeder yang awalnya kereta disel, akan diganti jadi kereta listrik,” ucap Dadang melalui laman resmi bandung.go.id.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek