Kondisi Gaza Utara Tak Aman, WHO Batalkan Pengiriman Pasokan Medis - Beritasatu

 

Kondisi Gaza Utara Tak Aman, WHO Batalkan Pengiriman Pasokan Medis

Senin, 8 Januari 2024 | 21:48 WIB
SL
SL
Warga Palestina melihat mobil yang menjadi sasaran serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, Minggu, 7 Januari 2024.
Warga Palestina melihat mobil yang menjadi sasaran serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, Minggu, 7 Januari 2024. (AP/AP)

Jenewa, Beritasatu.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpaksa membatalkan misi mereka untuk membawa pasokan medis ke Gaza utara pada Minggu (7/1/2024), setelah gagal menerima jaminan keamanan di sana.

ADVERTISEMENT

Ini adalah keempat kalinya WHO membatalkan misi yang direncanakan untuk membawa pasokan medis yang sangat dibutuhkan ke Rumah Sakit Al-Awda dan pusat toko obat di Gaza utara sejak 26 Desember 2023.

BACA JUGA

“Sekarang sudah 12 hari sejak kami terakhir kali mencapai Gaza utara,” tulis kantor WHO di wilayah Gaza pada platform media sosial X.

ADVERTISEMENT

“Pengeboman besar-besaran, pembatasan pergerakan, dan gangguan komunikasi membuat hampir tidak mungkin mengirimkan pasokan medis secara teratur dan aman ke seluruh Gaza, khususnya di wilayah utara,” ungkap WHO.

Pengiriman yang direncanakan pada Minggu, dirancang untuk menopang operasional lima rumah sakit di bagian utara wilayah kantong tersebut.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku terkejut dengan besarnya kebutuhan kesehatan dan kehancuran di Gaza utara. “Penundaan lebih lanjut akan menyebabkan lebih banyak kematian dan penderitaan bagi terlalu banyak orang,” tulisnya di X.

BACA JUGA

Dalam komentar terpisah, kelompok bantuan Komite Penyelamatan Internasional mengatakan, tim medis darurat dan badan amal bantuan medis untuk Palestina terpaksa mundur dan menghentikan aktivitasnya di Rumah Sakit Al Aqsa di Gaza karena meningkatnya aktivitas militer Israel di wilayah tersebut.

Serangan Israel yang dilancarkan sebagai pembalasan atas penyerbuan kelompok Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 lalu, telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi. Selain itu di Gaza, banyak rumah dan infrastruktur sipil hancur, dan menyebabkan warga Palestina kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya