Mau Lanjutkan yang Sudah Dibangun Jokowi, Prabowo: Saya Bukan Tukang Menjilat! - detik

 

Mau Lanjutkan yang Sudah Dibangun Jokowi, Prabowo: Saya Bukan Tukang Menjilat!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2024 11:16 WIB
Prabowo Subianto calon presiden nomor urut 2 melakukan konsolidasi dengan para relawannya di Lampung.
Prabowo Subianto/Foto: Tommy Saputra
Jakarta -

Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menegaskan ia bersama Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, pemerintahan Jokowi termasuk berhasil terutama dalam mengelola ekonomi dan perdamaian. Kendati demikian, bukan berarti merupakan seorang penjilat.

"Saya dengan Koalisi Indonesia Maju Prabowo-Gibran, kita tidak malu-malu, kita adalah tim yang ingin melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo. Namun saudara-saudara, saya ini bukan tukang menjilat," kata Prabowo dalam Dialog Capres 02 Prabowo Subianto bersama Kadin, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga:

Prabowo mengatakan, dirinya telah dua kali kalah dari Jokowi dalam Pilpres sebelumnya. Bahkan, ia juga mengungkapkan rasa sedihnya pada kala itu. Namun, ia dan Jokowi hingga saat ini masih dapat terus mempertahankan persahabatannya.

"Saya ini dua kali dikalahkan oleh Pak Jokowi. Nah kalian ketawa kan? Kalah itu sedih loh. Inilah orang Indonesia, ada temen sedih ketawa dia," ujarnya.

"Anda perhatikan nggak? Selama saya bersaing di debat atau dimanapun, saya masih bersahabat dengan beliau," sambungnya.

Baca juga:

Dalam sejarahnya, menurut Prabowo para pemimpin Indonesia punya satu tujuan yang sama yaitu kita ingin negara makmur dan sejahtera. Namun dengan segala pasang-surut kondisi global, strategi yang dilakukan berbeda-beda. Meski banyak perbedaan pandangan, menurutnya Indonesia harus bersyukur dengan kontribusi dari pemimpin-pemimpin terdahulu.

"Semua pondasi ini harus kita hargai. Jangan sedikit-sedikit kembali ke masa lalu, di mana yang diutamakan adalah titik-titik perbedaan titik-titik ketidakcocokan. Harus kita cari titik-titik pertumbuhan, titik-titik kebersamaan. Jadi, kita harus sadar bahwa kita ditakdirkan sebagai negara besar, negara majemuk ratusan suku bangsa," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya Pemerintah Indonesia butuh berani untuk mengambil langkah dan berpikir besar. Salah satu langkah yang akan ia lakukan ke depan ialah melalui strategi transformasi bangsa.

Simak juga Video 'Beragam Reaksi Prabowo soal Kinerjanya Dinilai 11 dari 100 oleh Anies':




(shc/ara)

Baca Juga

Komentar