Pilihan

Penganiayaan Kader PDIP di Boyolali, Netizen Resah: Rasain Sehari Full Suara Knalpot, Apa Nggak Emosi? - suara

Penganiayaan Kader PDIP di Boyolali, Netizen Resah: Rasain Sehari Full Suara Knalpot, Apa Nggak Emosi?

suara.com19 jam yang lalu
Ilustrasi knalpot. Peristiwa penganiayaan yang menimpa sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Boyolali, Jawa Tengah oleh oknum anggota TNI menyita perhatian publik. (Pixabay)

SuaraJawaTengah.id - Peristiwa penganiayaan yang menimpa sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Boyolali, Jawa Tengah oleh oknum anggota TNI menyita perhatian publik.

Dikabarkan ada tujuh kader PDIP yang mengalami luka-luka akibat penganiyaan. Bahkan dua korban masih mendapat perawatan di rumah sakit setempat.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, kejadian penganiayaan itu dipicu kader PDIP geber-geber knalpot motor saat melintas di depan markas TNI Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan.

Sekira pukul 11.00 WIB beberapa anggota Kompi B sedang bermain bola voli. Tiba-tiba terdengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang digeber gasnya oleh pengendara beratribut PDIP.

Anggota TNI yang bermain voli langsung keluar untuk menegur, hingga terjadi adu mulut antara kedua belah pihak. Hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota.

Buntut terjadinya peristiwa tersebut, calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyayangkan tindakan oknum TNI yang main hakim sendiri. Sejauh ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Panglima TNI, Kasad, dan Pangdam berkait persoalan tersebut. 

"Kalau ada yang melanggar kasih ke aparat, aparat yang harus menangani. Gak cerita main hakim sendiri. Ini cerita rakyat yang harus bisa diingatkan siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena. Kami akan urus itu," tegas Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu juga bertanggungjawab dan menanggung biaya pengobatan dua kader yang sedang dirawat di rumah sakit.

"Jadi cerita ini harus dijadikan contoh agar tidak terulang lagi. Dan teman-teman di Boyolali sudah mengurus dan saya pesankan. Untuk biaya kami urus semuanya," bebernya.

Di lain sisi, ada seorang netizen di sosial media X yang mengaku tinggal di Boyolali sangat meresahkan aksi geber-geber knalpot motor yang sering dilakukan kader PDIP setiap kampanye.

"Gue tinggal di Boyolali, dan 1 hari ini sangat keganggu. Kalian yang masih nyalahin TNI dan bilang "kan bisa ditegur baik-baik". Baca beritanya, itu sempet cekcok sebelum pengeroyokan. Artinya apa? Udah ada komunikasi sebelumnya," tulis akun X @Indah**.

"Coba rasain nih, satu hari full suara knalpot geber. Apa gak emosi?," sambungnya sembari menunjukkan video kader PDIP geber-geber knalpot motor.

Akun X lainnya turut meresahkan hal yang sama. Aksi geber-geber knalpot motor di jalan raya pantas ditertibkan.

"Memang mengganggu ketertiban, saya saksi di tempat langsung, mereka yang pakai knalpot brong pakai penutup telinga. Tapi orang lain nggak pakai, memang pantas ditertibkan, polisi aja enggak berani negur mereka. Kayak gini kok ya di bela," sahut akun X @aruna**.

Kontributor : Ikhsan

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek