Pesawat Penjaga Pantai Jepang Terbang Bantu Korban Gempa Non-Stop Sebelum Tabrakan- inews
Pesawat Penjaga Pantai Jepang yang bertabrakan dengan Airbus A350 Japan Airlines ternyata terbang non-stop untuk bantu korban gempa (Foto: Reuters)TOKYO, iNews.id - Pesawat Penjaga Pantai Jepang yang bertabrakan dengan Airbus A350 Japan Airlines di Bandara Haneda, Tokyo, ternyata tiga kali terbang non-stop. Pesawat De Havilland Dash-8 itu hendak melakukan penerbangan ketiganya dalam 24 jam untuk mengantar bantuan bagi korban gempa bumi.
Lima kru pesawat Penjaga Pantai Jepang tewas dalam insiden itu, satu orang lainnya yakni pilot, Genki Miyamoto (39), menderita luka parah.
Seorang sumber di Penjaga Pantai Jepang mengatakan pesawat terus menerus terbang ke zona darurat gempa bumi yakni di Ishikawa dan prefektur sekitarnya.
Namun belum ada laporan rinci mengenai rute penerbangan pesawat nahas itu sebelum tabrakan hingga terbakar.
Pesawat Penjaga Pantai melakukan setidaknya dua penerbangan pulang pergi dari Haneda ke zona gempa, yakni melakukan survei selama 3,5 jam di suatu lokasi tak lama setelah guncangan magnitudo 7,6 terjadi pada Senin (1/1/2024) sore.
Setelah kembali ke Haneda, pesawat terbang lagi membawa tim SAR kemudian kembali pada Selasa (2/1/2024). Pesawat terbang lagi pada Selasa pagi membawa kru berbeda, yakni pekerja bantuan, ke daerah yang hancur akibat gempa.
Pilot pesawat Miyamoto masih dalam pengawasan di tempat perawatannya. Dia menderita luka bakar serius.
Hasil transkrip percakapan antara pilot dengan menara ATV bandara, pilot diperintahkan untuk memasuki area tunggu dekat landasan. Namun sang pilot mengaku sudah mendapat izin untuk memasuki landasan pacu.
Landasan pacu itu tempat yang sama dengan pendaratan JAL yang membawa 379 penumpang dan kru.
Penyelidikan masih berlangsung. Belum jelas apakah volume lalu lintas di bandara atau sibuknya aktivitas penerbangan tanggap darurat merupakan faktor penyebab kecelakaan.
Haneda merupakan bandara tersibuk ketiga di dunia, menurut OAG, penyedia data industri penerbangan yang berbasis di Inggris.
Saat kecelakaan terjadi yang merupakan hari libur di Jepang, bandara dalam kapasitas penuh. Itu juga bukan hari aktivitas bagi armada Penjaga Pantai.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News


