Riset: Banyak Beri Garam ke Makanan Bisa Bikin Kamu Kena Penyakit Ginjal Kronis - Kumparan

 

Riset: Banyak Beri Garam ke Makanan Bisa Bikin Kamu Kena Penyakit Ginjal Kronis

4 Januari 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi garam kosher. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi garam kosher. Foto: Shutter Stock
icon-kumparanplus
Nikmati gratis baca kumparanPLUS di aplikasi
Klaim
Sebuah riset menunjukkan, menambah garam pada makanan secara berlebihan dapat menyebabkan risiko terkena penyakit ginjal kronis. Hubungan ini terlihat jelas bagi mereka yang memiliki indeks massa tubuh atau tingkat aktivitas fisik yang rendah.
Ilmuwan meneliti 465.288 responden dari UK Biobank (sebuah database biomedis besar) di Inggris. Mereka yang diteliti ialah orang dewasa dengan rertang usia 37 hingga 73 tahun. Penelitian ini ditulis dalam jurnal JAMA Open berjudul 'Self-Reported Frequency of Adding Salt to Food and Risk of Incident Chronic Kidney Disease.'
Parameter penambahan garam ini dikategorikan pada level:
Kabar baiknnya, para responden umumnya jarang menambahkan garam berlebih pada makanannya. Ini terlihat dari hasil penelitian di mana hanya 11.601 pria dan 10.757 wanita masuk pada kategori 'selalu' menambahkan garam pada makanan mereka.
“Dalam penelitian ini, kami menganalisis hubungan frekuensi penambahan garam pada makanan dengan kejadian CKD (penyakit ginjal kronis) di antara orang dewasa yang dilaporkan sendiri dari penelitian UK Biobank (UKB),” ujar tim peneliti di jurnal JAMA Open.
Kelompok peserta yang menambahkan garam pada makanannya ada yang merupakan perokok dan menderita diabetes, ketimbang mereka yang tidak menambahkan garam pada makanannya.
Mereka yang sering menambahkan garam di makanan memiliki skor diet yang kecil dari yang jarang menambahkan garam di makanan. Peneliti menyebut bahwa temuan ini bisa jadi acuan seseorang untuk sebaiknya mulai mengurangi garam pada makanan menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.
“Kami baru-baru ini menemukan bahwa frekuensi penambahan garam pada makanan yang dilaporkan lebih tinggi (biasanya saat makan), perilaku makan umum yang dibentuk oleh preferensi jangka panjang seseorang terhadap rasa asin pada makanan dan kebiasaan asupan garam, berkaitan dengan peningkatan risiko kardiovaskular, mortalitas prematur dan diabetes tipe 2,” kata tim peneliti.
Temuan peneliti ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang juga menyelidiki hubungan asupan natrium makanan dengan penyakit ginjal kronis.
Hasil penelitian terbaru ini konsisten dengan beberapa penelitian yang menggunakan sampel urine 24 jam di mana terdapat hubungan positif antara asupan natrium dengan penurunan fungsi ginjal.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya