Jajak Pendapat Terbaru: Mayoritas Warga AS Tak Setuju Tindakan Israel di Gaza

Washington, Beritasatu.com – Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan, mayoritas warga AS tidak menyetujui tindakan Israel di Gaza. Diketahui, aksi Israel menggempur Gaza untuk menghabisi milisi Hamas telah memakan korban puluhan ribu warga Palestina dan menciptakan krisis kelaparan.
Jajak pendapat Gallup yang dirilis pada Rabu (27/3/2024) menemukan bahwa 55 persen responden tidak menyetujui tindakan militer Israel di Jalur Gaza, naik dari 45 persen November lalu atau sebulan setelah Israel memulai operasinya.
Di kalangan pemilih Partai Demokrat, persentasenya bahkan lebih tinggi, dengan 75 persen responden menyatakan pandangan negatif terhadap tindakan Israel, sementara itu 60 persen pemilih independen juga menyatakan tidak setuju.
“Jajak pendapat Gallup mencerminkan keterputusan yang jelas antara kebijakan pemerintahan Joe Biden dan pandangan mayoritas warga Amerika, khususnya Demokrat, mengenai tindakan Israel di Gaza,” kata direktur advokasi di Democracy for the Arab World Now, Raed Jarrar di Washington.
“Perbedaan ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak bagi pemerintah untuk menyelaraskan kembali kebijakan luar negerinya dengan nilai-nilai dan harapan konstituennya,” kata Jarrar.
“Kesenjangan besar dalam persetujuan harus menjadi alasan lain bagi pemerintah untuk mengakhiri dukungannya terhadap genosida Israel,” lanjutnya.
Temuan jajak pendapat tersebut, yang dilakukan pada awal bulan ini, muncul ketika Israel semakin intensif melakukan pengeboman di beberapa bagian Jalur Gaza meskipun ada tuntutan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang guna mengakhiri perang.
Presiden Biden juga menghadapi protes dan kemarahan publik atas dukungannya yang kuat terhadap Israel dan penolakannya untuk menahan bantuan asing kepada pemerintah Israel sampai negara tersebut mematuhi norma-norma hak asasi manusia internasional.
Awal pekan ini pemerintahan Biden memilih abstain dari resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa alih-alih menggunakan hak vetonya. Sebuah langkah yang menurut para ahli menyoroti rasa frustrasi Biden terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Namun Washington terus memberikan senjata dan dukungan publik kepada Israel.
Otoritas kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada Rabu bahwa serangan Israel di wilayah tersebut selama 24 jam terakhir telah menewaskan sedikitnya 76 warga Palestina. Korban tewas saat ini telah mencapai 32.490.
Israel juga terus memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, yang kini menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan pasokan lainnya.
Seorang pakar HAM PBB memperingatkan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Pemerintah Israel menolak tuduhan tersebut.
Berdasarkan jajak pendapat Gallup yang dirilis pekan lalu, tingkat dukungan Biden terhadap penanganan situasi di Timur Tengah berada pada angka 27 persen.
Di kalangan Partai Demokrat, tingkat persetujuannya adalah 47 persen, dibandingkan dengan 16 persen dan 21 persen di kalangan Partai Republik dan independen.
“Penentangan luas dari Partai Demokrat terhadap tindakan Israel menggarisbawahi sulitnya masalah ini bagi Presiden Joe Biden di antara pendukung paling setianya,” kata Gallup.
“Beberapa kritikus Partai Demokrat percaya Biden terlalu dekat dengan Israel karena tidak mengambil tindakan yang lebih kuat untuk mendorong gencatan senjata dan membantu warga sipil Palestina yang terjebak di zona perang,” lanjutnya.
0 Komentar