Krisis Kelaparan Gaza, Swedia Desak Beri Tekanan Lebih Besar ke Israel - CNN Indonesia

 

Krisis Kelaparan Gaza, Swedia Desak Beri Tekanan Lebih Besar ke Israel

Jumat, 29 Mar 2024 11:48 WIB

Warga Gaza di ambang bencana kelaparan akibat agresi Israel. (AP/Fatima Shbair)

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Pemerintah Swedia pada hari Kamis (28/3) mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk memberikan "tekanan yang lebih besar" terhadap Israel menyusul peringatan krisis kelaparan di Gaza.

Menteri Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia Johan Forssell menyatakan Pemerintah Swedia mengalokasikan US$12 juta atau sekitar Rp190 miliar untuk upaya memerangi kelaparan di Gaza, Sudan, dan Ukraina.

Forssell menambahkan, dukungan dana tersebut akan disalurkan melalui Program Pangan Dunia (WFP). "Selain menyediakan dana, kami mendorong akses kemanusiaan yang lebih besar, yang diperlukan bagi WFP dan pihak lain untuk menjangkau mereka yang membutuhkan," ucap Forssell dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu, Jumat (29/3).

"Hal ini berlaku khususnya di Gaza, di mana kami secara aktif menindaklanjuti upaya Uni Eropa yang saya secara pribadi terlibat dalam memulainya dengan tujuan memberikan tekanan lebih besar terhadap Israel," katanya.

Sang Menteri berjanji bahwa Swedia akan melakukan bagiannya dan berkontribusi untuk membalikkan perkembangan negatif dan mencegah kelaparan, termasuk di Gaza.

Swedia mencabut pembekuan bantuan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) awal bulan ini, dan berjanji untuk memberikan dana awal sebesar US$20 juta kepada badan bantuan tersebut.

Swedia, bersama banyak negara lain, telah menghentikan pendanaan untuk badan pengungsi Palestina, UNRWA, atas tuduhan Israel bahwa beberapa anggota UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023.

Awal bulan ini, Komisi Eropa mengatakan akan mengeluarkan €50 juta (US$54,7 juta) dalam pendanaan UNRWA. Finlandia dan Kanada juga mengumumkan bulan ini bahwa bantuan akan dilanjutkan, dengan alasan situasi kemanusiaan di Gaza.

Sejak Israel melancarkan perangnya di Gaza, lebih dari 32.000 warga Palestina tewas, korban sebagian besar perempuan dan anak-anak, selain itu lebih dari 70.000 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok di Gaza.

Organisasi-organisasi internasional, termasuk badan-badan PBB, menuntut gencatan senjata di Gaza dan meningkatkan akses bantuan kemanusiaan untuk mengatasi kekurangan medis, kelaparan, kehausan dan kurangnya kebersihan yang menyebabkan muncul penyakit di Gaza. Awal bulan ini, UNRWA mengatakan "kelaparan ada di mana-mana" di Gaza.

Menurut PBB, agresi Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong penduduk tersebut telah rusak atau hancur

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

(wiw)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya