Arus Balik, Penyeberangan Sumatera-Jawa Tambah Jadi 146 Perjalanan
--
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan penyeberangan rute Sumatera-Jawa ditambah dari 131 menjadi 146 trip pelayaran selama arus balik Lebaran 2024.
"Langkah antisipasi (menghadapi arus balik Lebaran) antara lain menambah jumlah kapal yang dioperasikan dari 131 menjadi 146 trip rute Sumatera-Jawa," ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, seperti dikutip Antara, Mingu (14/4).
Hal itu disampaikan Budi saat melakukan peninjauan di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang, Lampung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, guna menghadapi angkutan arus balik Lebaran, terdapat war room atau ruangan yang menyajikan data dan informasi aktivitas pelabuhan secara digital.
Pemerintah sendiri menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi kepadatan penumpang penyeberangan dari Sumatera ke Jawa pada masa puncak arus balik Lebaran 2024.
Budi juga menyebut pengoperasian kapal dari Pelabuhan Panjang ke Pelabuhan Ciwandan dengan daya angkut 1.445 unit kendaraan kecil.
"Pada arus mudik, Bakauheni menerima kapal dari Merak dan Ciwandan, akibatnya rotasi dari Pelabuhan Merak tidak maksimal karena terinterupsi dengan kapal dari Pelabuhan Ciwandan. Saat ini pada arus balik, kapal dari Pelabuhan Ciwandan sudah ke Pelabuhan Panjang," ujarnya.
Saat meninjau Pelabuhan Panjang, Budi berpesan agar masyarakat dapat memaksimalkan penggunaan pelabuhan alternatif Panjang, yang mengoperasikan tiga armada kapal negara dan swasta dengan rute Panjang-Ciwandan pada 12-18 April 2024.
Ketiga kapal tersebut masing-masing berangkat pada pukul 12.00, 14.00, serta 16.00 WIB. Dengan demikian, tidak terjadi penumpukan di Pelabuhan Bakauheni.
"Masyarakat dapat menggunakan Pelabuhan Panjang secara maksimal. Kapal di sini menyeberang ke Pelabuhan Ciwandan, lalu sampai sana akan dikawal Kepolisian," terangnya.
Lebih lanjut, Budi berharap upaya antisipasi yang telah disiapkan ini dapat memastikan kelancaran dan keamanan arus balik penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.
Pada kesempatan sama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, upaya maksimal telah dilakukan pemerintah untuk mengurai kepadatan. Namun faktor cuaca akan tetap menjadi penentu.
"Tentu ada beberapa faktor determinan yang kita tidak bisa lalukan rekayasa maksimal yaitu cuaca dan gelombang. Mudah-mudahan cuaca dan gelombang baik-baik saja sehingga tidak mengganggu waktu perjalanan penyeberangan kapal," ujar Muhadjir.
(sfr)
Komentar
Posting Komentar