Banjir Bandang di Enrekang, Jalan dan Jembatan Desa Terputus

Selasa, 30 April 2024 | 20:46 WIB
Irfandi / DIN
Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan mengakibatkan jalan dan jembatan penghubung antardesa terputus, Selasa, 30 April 2024. (Beritasatu.com/Irfandi)
Enrekang, Beritasatu.com - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan mengakibatkan jalan dan jembatan penghubung antardesa terputus.
Selain itu, sebanyak 901 rumah warga terdampak banjir dan 18 rumah di antaranya rusak berat. Sebanyak 13 gedung pemerintahan dipenuhi lumpur sehingga pelayanan publik lumpuh.
Pj Bupati Enrekang, Baba yang ditemui setelah mengunjungi beberapa titik lokasi banjir bandang yang disertai tanah longsor, Selasa (30/4/2024), mengatakan ada beberapa rumah warga yang rusak berat akibat tertimpa tanah longsor dan tergerus air banjir bandang yang terjadi pada empat hari lalu. "Berdasarkan hasil asesmen BPBD selebihnya 883 rusak ringan," ujarnya.
Longsor terparah terjadi di Desa Ledan. Jalan desa tersebut tertimbun material lumpur sehingga akses penghubung antara Kecamatan Buntu Batu dengan Kecamatan Bungin tak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sementara di Dusun Katimbang Desa Cemba, jembatan penghubung antardesa juga roboh dan tak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, warga yang hendak masuk dan keluar dari wilayah tersebut harus mengambil jalur lain untuk sekadar membeli sembako agar tidak kekurangan pasokan makanan.
"Amblas putus, insyaallah besok kita tinjau dan segera diperbaiki," tuturnya.
Selain memutus akses jalan dan jembatan, dampak yang ditimbulkan dari banjir bandang yang terjadi di Enrekang juga melumpuhkan pelayanan publik di 13 kantor instansi pemerintahan. Bahkan pelayanan di Puskesamas Kota Enrekang harus dialihkan ke pendopo rumah jabatan Bupati karena ruangan dan sejumlah peralatan medis terendam air dan bercampur lumpur.
"Pengadilan Agama, Inspektorat, Kementrian Agama, PU, Perkimtan, termasuk juga Dinas Kesehatan, Puskesmas Kota, Polres termasuk pasar, kantor Kecamatan Enrekang dan Capil. Masjid ada tiga, sekolah tiga unit. Kendaraan roda empat ada lima unit yang kena banjir dan roda dua ada tiga unit," urainya.
Tak hanya itu, beberapa tiang listrik juga tumbang akibat terjangan banjir bandang sehingga membuat pihak PLN harus bekerja ekstra di bawah guyuran hujan deras agar aliran listrik di wilayah terdampak bisa kembali normal seperti semula.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar