Kazakhstan Digadang-gadang Sebagai Pusat Pertumbuhan Fintech Berikutnya - Selular
Selular.ID – Seiring dengan tumbuhnya ekonomi digital, Asia Tenggara telah menjelma menjadi salah satu pusat fintech global.
Tercatat, sembilan perusahaan fintech yang berkantor pusat di Asia Tenggara masuk ke dalam daftar 200 bisnis fintech terbesar di dunia.
Singapura patut berbangga. Pasalnya, dari sembilan raksasa fintech itu, lima di antaranya berbasis di negeri kota itu. Empat lainnya berasal dari Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Myanmar.
Pencapaian Asia Tenggara sebagai pusat fintech global, diakui oleh outlet media bisnis CNBC dan firma riset independen Statista atas jangkauan, pertumbuhan, dan posisi kepemimpinan mereka di bidang keuangan digital.
Menariknya, selain Asia Tenggara, kawasan lain juga memiliki peluang serupa. Selama beberapa tahun terakhir, pendanaan modal ventura (VC) di Kaukasus dan Asia Tengah (CCA) juga telah meningkat secara substansial.
Tumbuh lebih dari lima kali lipat antara tahun 2018 dan 2023, sesuai laporan baru yang dihasilkan oleh RISE Research bekerja sama dengan EA Group dan BGlobal Ventures.
Sesuai dengan laporan tersebut, di seluruh kawasan CCA, fintech semakin menonjol dan menjadi salah satu target investasi pilihan investor.
Laporan “Modal Ventura di Asia Tengah dan Kaukasus 2023”, yang dirilis pada Maret 2024, memberikan gambaran umum tentang lanskap modal ventura di seluruh wilayah CCA, menguraikan tren yang muncul dan sektor-sektor unggulan pada 2023.
Menurut laporan tersebut, pendanaan VC di CCA mencapai US$110 juta pada 2023, naik 450% dari hanya US$20 juta pada 2018.
Pertumbuhan ini didorong oleh perluasan ekosistem startup di kawasan ini, yang menyebabkan jumlah startup teknologi tumbuh enam kali lipat.
Sementara jumlah investor modal ventura yang aktif di wilayah ini meningkat hampir tiga kali lipat selama periode tersebut, berdasarkan data dari laporan tersebut.
Baca Juga: Kejar Singapura, Indonesia Miliki Fintech Unicorn Tertinggi Kedua di Asia Tenggara
Industri Fintech Kazakhstan Sedang Meningkat
Pada 2023, fintech muncul sebagai salah satu sektor paling menonjol di kawasan ini. Meskipun laporan ini tidak menyebutkan jumlah yang spesifik, data menunjukkan bahwa fintech merupakan sektor startup teratas di sebagian besar negara di kawasan ini, dan terutama di Kazakhstan dan Uzbekistan, dua pasar modal ventura terbesar di CCA.
Pada 2023, Kazakhstan memperoleh pendanaan VC sebesar US$80 juta, yang mencakup hampir 73% dari seluruh pendanaan VC di CCA.
Dari jumlah tersebut, sekitar 40% dihimpun oleh startup fintech sehingga menjadikan segmen ini favorit investor Tanah Air.
Tren serupa juga terjadi di Uzbekistan, di mana startup fintech memperoleh total US$2,75 juta melalui 12 transaksi pada tahun 2022 dan 2023, sehingga menjadikan fintech sebagai sektor yang paling banyak ditemui di antara sektor-sektor startup dalam negeri.
Startup Uzbekistan mendapatkan total pendanaan VC sebesar US$6,3 juta pada tahun 2023, jumlah yang menjadikan Uzbekistan sebagai pasar ketiga terbesar di CCA dalam hal pendanaan VC.
Fintech juga merupakan target investasi pilihan di Tajikistan karena sektor ini mendapatkan sebagian besar pendanaan VC sebesar US$3,1 juta yang dikumpulkan oleh perusahaan rintisan teknologi di negara tersebut pada tahun 2022 dan 2023.
Zypl.ai, sebuah perusahaan rintisan tahap awal yang mengembangkan alat penilaian kredit yang didukung oleh teknologi buatan intelijen, menyumbang hampir seluruh investasi modal ventura yang diungkapkan di Tajikistan pada tahun 2022 dan 2023.
Zypl.ai total mengumpulkan dana sebesar US$1,1 juta dalam putaran awal pada September 2022, dan US$2 juta pada Desember 2023, menurut data tersebut.
Georgia, pasar modal ventura terbesar kedua di CCA, juga mencatat minat yang kuat terhadap fintech tahun lalu, dengan beberapa pendanaan terbesar di negara tersebut diamankan oleh perusahaan-perusahaan di sektor ini.
Pave Bank, bank digital baru, mengumpulkan US$5,2 juta pada Desember 2023; Hexacore, penerbit blockchain dan Web 3.0, memperoleh pendanaan awal sebesar US$3,5 juta pada Agustus 2023; dan CityPay.io, solusi pembayaran mata uang digital, mengumpulkan US$2 juta pada Agustus 2023.
Keempat putaran ini menghasilkan dana sebesar US$10,7 juta, mewakili hampir setengah dari dana yang dikumpulkan di Georgia tahun lalu.
Data dari laporan tersebut mengungkapkan bahwa Kazakhstan saat ini merupakan pasar terbesar untuk pendanaan VC di CCA dan ekosistem startup paling berkembang.
Sejak 2018, pasar modal ventura di negara tersebut telah meningkat pesat, tumbuh sebesar 6,6 kali lipat menjadi US$80 juta pada 2023.
Sementara itu, ukuran kesepakatan rata-rata tumbuh 3,8 kali lipat menjadi sebesar US$1 juta pada 2023, yang merupakan indikasi semakin matangnya ekosistem startup di Kazakh.
Namun, ekosistem startup teknologi Kazakh masih baru dengan sebagian besar kesepakatan VC pada 2023 merupakan putaran pra-Seed (52%) dan Seed (38%). Putaran Seri A dan B menyumbang 10% dari total jumlah transaksi pada 2023 dan putaran Seri C tidak ada.
Baca Juga: AFPI Pastikan Pembiayaan Fintech Lending Untuk Layanan Pendidikan Resmi
Komentar
Posting Komentar