Korban Tewas Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Alami Luka Bakar 100 Persen
Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi mengungkapkan 12 korban tewas dalam kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek lajur contraflow mengalami luka bakar 90 hingga 100 persen.
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus, memang 1 sampai 2 yang masih bisa dikenali namun akibat ada benturan, wajah sudah berubah bentuk," kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyana di RSUD Karawang, Selasa (9/4).
Alhasil, kata Nariyana, pihaknya harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap para jenazah. Termasuk, juga memeriksa properti atau barang yang ada pada jenazah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga menerima juga 2 kantong jenazah yang isinya adalah barang bawaan. Kita lakukan identifikasi barang bawaan itu dan itu sangat menunjang informasi," ucap Nariyana.
"Kami dapatkan pakaian seragam dari suatu pesantren, ada suatu identitas tertulis dengan nama mereka, banyak barang yang sangat membantu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nariyana juga meminta kepada keluarga terdekat para korban untuk bisa segera melapor dan dilakukan tes DNA.
"Untuk daripada jenazah, kita ambil sampling dari berbagai organ, bisa tulang, bisa gigi, dan kita sudah kirim ke lab DNA Pusdokkes Polri dan sudah dilakukan pemeriksaan langsung atensi dari Bapak Kapolri, dalam waktu cepat 3 hari keluar hasil," tutur dia.
"Harapan kita data antemortem keluarga korban dengan korban akan matching atau sama DNA, itulah DNA untuk diagnosis untuk identifikasi primer pasti," lanjutnya.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek lajur contraflow pada Senin (8/4) sekitar pukul 08.15 WIB. Peristiwa ini menyebabkan 12 orang tewas dan dua lainnya luka-luka.
Insiden bermula saat kendaraan Gran Max yang mengarah ke Cikampek di lajur contraflow diduga mengalami masalah dan hendak menepi di bahu jalan.
Kecelakaan terjadi usai bus dari arah Cikampek tidak bisa menghindar hingga menabrak Gran Max. Kemudian mobil Toyota Rush turut menabrak bus dan Gran Max yang berada di depannya.
Dari hasil olah TKP, polisi menduga mobil GranMax itu melaju dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam. Selain itu, dari hasil olah TKP juga tidak ditemukan ada jejak pengereman.
"Ini diduga kecepatan dari GranMax itu melebihi 100, diduga ya, itu hasil teknologi kita," kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan di Command Center KM 29, Selasa (9/4).
(dis/sfr)
Komentar
Posting Komentar