Pilihan

Menkeu Akui Bea Cukai Kadang Ganggu Kenyamanan, Tapi Demi Ekonomi RI - CNN Indonesia

 

Menkeu Akui Bea Cukai Kadang Ganggu Kenyamanan, Tapi Demi Ekonomi RI

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kerja Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) merupakan tugas negara yang rumit, di tengah banyaknya kasus viral terkait instansi tersebut.

Oleh karena itu, wanita yang akrab disapa Ani itu meminta Bea Cukai harus mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat. Ia meminta anak buahnya itu bisa mengedukasi dan menjelaskan kepada warga Indonesia soal betapa rumitnya kerja mereka.

"Instansi Bea Cukai harus melakukan banyak peraturan-peraturan yang merupakan dari aturan berbagai kementerian/lembaga (K/L)," kata Ani dalam akun Instagram pribadinya @smindrawati, Minggu (28/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah sebuah tugas yang rumit, tugas negara, kadang-kadang mengganggu kenyamanan masyarakat. Namun, ada juga tujuan, yaitu menjaga perekonomian Indonesia," sambungnya.

Ia merinci 4 tugas utama DJBC Kementerian Keuangan. Pertama, Ani mengatakan Bea Cukai hadir sebagai revenue collector dari bea masuk atau pajak.

Akan tetapi, sang Bendahara Negara itu menegaskan ada tiga tugas lain yang tak kalah penting.

Tugas kedua Bea Cukai menurut Ani adalah fasilitator perdagangan. Ketiga, DJBC harus menjadi industrial assistance atau mendukung industri dalam negeri.

Keempat, Ani menyebut instansi ini punya tugas sebagai community protector alias menjaga masyarakat.

"Hari-hari ini kalau kita lihat lalu lintas melalui salah satu bandara Bea Cukai di Soekarno-Hatta sungguh sangat luar biasa banyak," tuturnya.

"Saya minta kepada Bea Cukai untuk terus bekerja sama dengan para stakeholder karena saya sangat yakin di era digital ini banyak sekali masyarakat tentu akan memberikan masukan serta feedback dan itu sangat bermanfaat," tutup Ani.

Setidaknya ada 3 kasus viral menyangkut Bea Cukai belakangan ini. Kasus viral tersebut, yaitu pungutan bea masuk impor sepatu hingga Rp30 juta, hibah alat belajar untuk sekolah luar biasa (SLB) yang ditahan dua tahun lamanya, dan kotak hadiah action figure milik influencer Indonesia yang rusak usai ditahan DJBC.

(skt/sfr)

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek