Sekjen KLHK: Emisi Karhutla Turun hingga 70 Persen di Era Jokowi
Selasa, 2 April 2024 | 19:53 WIB
Hendro Dahlan Situmorang / LES
Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono. (Beritasatu/Hendro D Situmorang)
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) satuan emisi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla mulai 2019 hingga 2023 turun sebesar 70,73%.
Sekjen KLHK Bambang Hendroyono mengatakan, penurunan emisi tersebut dibuktikan dari data selama empat tahun terakhir. Sebelumnya, emisi dari karhutla pada 2019 tercatat 624.163.985 turun drastis menjadi 182.714.440 pada 2023. Menurutnya, keberhasilan pencegahan karhutla tersebut merupakan berkat koordinasi intensif dengan kementerian dan lembaga terkait.
“Pengendalian karhutla harus kita lakukan dari kegiatan pencegahan, penanggulangan dalam hal ini pemadamannya, dan yang terakhir pemulihan atau pengelolaan landscape. Sinergitas sangat diperlukan khususnya bagaimana kami mengedepankan pentahelix atau multipihak yang kita kenal selama ini mampu menyatukan kita semua dalam satu kolaborasi untuk sistem pengendalian kebakaran hutan dan lahan,” kata Bambang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Sinergitas tersebut melibatkan pemerintah pusat, pemda, masyarakat, perguruan tinggi dan LSM dan pemegang izin atau pihak korporasi.
Bambang menjelaskan, jika menggunakan baseline pada 2015, maka tujuh tahun terakhir luas karhutla di Indonesia juga turun signifikan 29,59% hingga 94%.
“Tahun 2023, luas karhutla secara keseluruhan seluas 1.161.192,93 hektare (Ha),” ucap Bambang.
Inovasi juga terus digencarkan untuk pencegahan, salah satunya KLHK bekerja sama dengan Kementerian Kominfo meluncurkan SMS blast sebagai peringatan dini dan imbauan kepada masyarakat dilaksanakan di setiap daerah dengan kecendrungan peningkatan hotspot.
“Dengan ragam strategi yang tepat sasaran, mulai analisis iklim dan langkah strategis, pengendalian operasional dan pengelolaan landscape, maka pencegahan akan lebih maksimal,” tegas dia.
Dipaparkan juga, KLHK telah menyiapkan antisipasi karhutla untuk 2024 antara lain dengan memantau dan memutakhirkan data informasi prakiraan iklim, cuaca, dan sistem peringkat bahaya kebakaran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Kami terus melakukan sosialisasi, kampanye, memasang rambu-rambu, sekaligus meningkatkan pengawasan dan cek lapangan terhadap indikasi kejadian karhutla,” pungkas Bambang.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
Komentar
Posting Komentar