Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji
/data/photo/2024/05/15/6644bac536d66.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan akan memantau kepulangan jemaah haji Indonesia untuk menghindari penyebaran penyakit MERS-CoV.
Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan, pemantauan dilakukan salah satunya dengan mendeteksi suhu tubuh.
“Saat kepulangan jemaah haji sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP)-nya, sudah ada protapnya (prosedur tetap)," kata Farchanny dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2024).
"Saat dia menginjakkan kaki di Tanah Air, kembali ke Indonesia, dia pertama kali akan diterima atau diawasi oleh petugas karantina kesehatan,” sambung dia.
Baca juga: Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi
Farchanny mengatakan, jemaah haji akan melalui thermal scanner di semua bandara debarkasi haji.
Jika ada yang terindikasi demam, terdeteksi demam dan batuk, jemaah tersebut akan diperiksa lebih lanjut oleh petugas karantina kesehatan.
Apabila petugas karantina kesehatan menemukan jemaah haji yang menunjukkan gejala yang mengarah ke MERS-CoV, maka jemaah tersebut akan langsung diisolasi dan dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Jemaah haji yang sehat dan telah melalui skrining karantina kesehatan juga terus dipantau kesehatannya.
Koordinasi pemantauan ini dilakukan oleh petugas karantina kesehatan dengan dinas kesehatan di daerah asal jemaah haji.
“Pemantauan lebih lanjut selama dua kali masa inkubasi, sekitar 14 hari. Ini dilakukan oleh dinas kesehatan, oleh puskesmas, di daerah asal jemaah," tutur Farchanny.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang
Apabila masih menunjukkan gejala sakit usai masa inkubasi, maka jemaah haji bisa ke puskesmas, ke klinik atau ke fasyankes lainnya.
"Kami sampaikan pesan juga bahwa dia baru pulang haji,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar